Hindari Topan Tembin, 1 Juta Warga Vietnam Dievakuasi

Selasa, 26 Desember 2017 - 12:30 WIB
Hindari Topan Tembin,...
Hindari Topan Tembin, 1 Juta Warga Vietnam Dievakuasi
A A A
HANOI - Pemerintah Vietnam bersiap mengevakuasi lebih dari satu juta warga yang tinggal di wilayah dataran rendah sebagai bentuk antisipasi menghadapi Topan Tembin. Topan itu sebelumnya menghancurkan wilayah Filipina tengah.

Banjir dan tanah longsor akibat topan tersebut telah menewaskan lebih dari 230 orang. Topan tersebut diperkirakan menghantam wilayah Vietnam kemarin malam. Komite Pencegahan Bencana Vietnam menyatakan 74.000 orang telah mengungsi ke tempat yang lebih aman dari kawasan rawan bencana. Kemu dian, otoritas 15 provinsi dan kota-kota bersiap mengevakuasi lebih dari satu juta penduduk. Pemerintah juga memerintahkan pengeboran lepas pantai untuk berhenti beroperasi. Mereka juga memperingatkan 62.000 kapal nelayan seharusnya tidak berlayar.

"Vietnam harus menjamin keselamatan pengeboran lepas pantai dan kapal-kapal nelayan. Jika perlu, pengeboran lepas pantai ditutup dan para pekerjanya dievakuasi," ungkap Perdana Menteri(PM) Vietnam Nguyen Xuan Phuc dilansir Reuters. Sekolah-sekolah juga diminta untuk diliburkan di kota perdagangan Ho Chi Minh kemarin. Sebanyak 5.000 penduduk Distrik Can Gio di Ho Chi Minh dievakuasi.

Kemudian, otoritas Provinsi Bac Lieu mengevakuasi hampir 366.000 warga. Evakuasi juga dilaksanakan di provinsi selatan, seperti BaRia Vung Tau, Ca Mau, Soc Trang, dan Hau Giang yang kerap menghadapi topan. "Saya memerintahkan semua kekuatan untuk fokus mengevakuasi warga yang tinggal di dekat pantai, memperkuat rumah mereka, dan meminta seluruh nelayan kembali ke pantai," jelas Nguyen Xuan Phuc.

Dia mengungkapkan semua pihak seharusnya belajar dari Topan Linda pada 2017 menyebabkan 3.000 orang hilang. Pada Minggu (24/12), Tembin menghantam Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang diperebutkan banyak negara, termasuk Vietnam dan China. Tidak ada korban luka atau tewas di Spratly.

Vietnam, seperti Filipina, memang kerap dilanda topan yang terbentuk di perairan panas di Pasifik. Tembin merupakan topan ke-16 yang menghantam Vietnam tahun ini. Badai yang telah melanda Vietnam mengakibatkan 390 tewas sepanjang tahun ini. Topan paling parah yang menghantam Vietnam adalah Damrey dalam satu dekade terakhir yang mengakibatkan banjir pada November lalu dan mengakibatkan 123 orang.

Di Filipina, tim penyelamat masih berjuang untuk menyelamatkan wilayah terpencil yang dilanda banjir dan tanah longsor akibat Topan Tembin. Jumlah korban tewas mencapai 230 orang. Beberapa orang dilaporkan hilang akibat bencana tersebut. Kerusakan akibat badai tersebut kini semakin jelas karena banyak wilayah telah dicapai oleh tim penyelamat.

Pekerja kesehatan Arturo Sim bajon mengungkapkan hampir separuh desa perairan Anuangan di Semenanjung Zamboanga, Pulau Mindanao, mengalami kehancuran total. "Hanya masjid yang masih tegak berdiri," kata Simbajon. Dia mengungkapkan banyak penduduk yang terus memantau perkembangan arus laut. "Namun, mereka tidak mem perkirakan air ternyata datang dari belakang mereka," jelasnya.

Manuel Luis Ochotorena, kepala badan bencana regional, memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat. "Banyak wilayah di Semenanjung Zamboanga belum mendapatkan aliran listrik dan komunikasi. Banyak kota juga masih bisa belum diakses karena jembatan putus, banjir, dan tanah longsor," jelasnya.

Puluhan ribu orang di Mindanao telah mengungsi akibat topan yang melanda sejak Jumat malam (22/12/2017). Setiap tahunnya, Filipina dihantam sedikitnya 20 topan. Namun, pemerintah kerap tidak siap menghadapi berbagai bencana itu meskipun terjadi rutin. Pasalnya, banyak penduduk kerap mengabaikan peringatan dari pemerintah.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0796 seconds (0.1#10.140)