Anak Panda Bertemu Media Sebelum Tampil ke Publik

Selasa, 19 Desember 2017 - 10:28 WIB
Anak Panda Bertemu Media...
Anak Panda Bertemu Media Sebelum Tampil ke Publik
A A A
TOKYO - Istri Duta Besar China untuk Jepang Wang Wan dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike hadir di depan media, kemarin, untuk menandai debut publik pekan ini oleh anak panda yang populer di Jepang.

Anak panda itu telah berusia enam bulan pada Desember 2017 ini. Panda betina sehat itu lahir pada Juni lalu, lima tahun setelah ibunya Shin Shin kehilangan anak lainnya hanya beberapa hari setelah lahir. Sudah hampir tiga dekade sejak seekor bayi panda di Kebun Binatang Ueno bisa selamat hingga selama ini.

Wang Wan dan Yuriko Koike tampil di depan media, sehari sebelum publik bisa melihat anak panda yang lucu itu pada hari ini. Hubungan China dan Jepang sering memanas akibat warisan pengalaman buruk selama Perang Dunia II serta persaingan regional.

Meski demikian, diplomasi panda kadang kala bisa menjalin persahabatan. “Tahun ini menandai 45 tahun peringatan normalisasi hubungan antara China dan Jepang. Saya pikir kelahiran Shan Shan sangat penuh harapan,” papar Wang yang merupakan istri Dubes Cheng Yonghua dikutip kantor berita Reuters.

Nama Shan Shan dalam bahasa China diucapkan dengan Xiang Xiang. Bayi panda saat lahir memiliki ukuran kecil sehingga muat dalam telapak tangan orang dewasa. Meski demikian, saat ini anak panda itu telah memiliki bobot 12 kg.

Media yang hadir kemarin melihat anak panda itu mengunyah bambu, berguling, memanjat, serta bertengger di batang pohon. Nama anak panda itu jika ditulis dengan karakter China berarti harum. Nama itu dipilih dari lebih 322.000 saran nama yang diusulkan publik. Shin Shin dan pasangannya Ri Ri tiba dari China pada Februari 2011.

Keduanya ditampilkan ke publik setelah bencana gempa bumi menerjang Jepang. Kehadiran dua panda itu menjadi pelipur lara bagi bangsa yang sedang berduka akibat bencana alam tersebut. Seekor anak panda jantan lahir pada 2012 dan pertama dalam 24 tahun di Kebun Binatang Ueno.

Meski demikian, enam hari setelah lahir, bayi panda itu ditemukan tergeletak diam di perut ibunya. Upaya memulihkan kondisinya gagal dan bayi panda itu pun mati.

Kehadiran Shan Shan membuat publik kembali bersemangat setelah kematian anak panda sebelumnya. Shan Shan juga diharapkan bisa semakin mempererat hubungan dua bangsa, China dan Jepang, yang hingga saat ini sering berselisih dalam isu Korea Utara dan Laut China Selatan. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0613 seconds (0.1#10.140)