Assad Sebut Milisi Pro-AS sebagai Pengkhianat Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad menilai milisi yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) sebagai pengkhianat negara. Hal itu disampaikan Assad saat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin.
Assad dan Rogozin bertemu di pangkalan udara Hmeimim, yang merupakan pangkalan udara Rusia di Suriah. Dalam pertemuan itu Assad menuturkan bahwa kekacauan yang terjadi di negaranya dimotori oleh negara-negara Barat. Oleh karena itu pihak-pihak yang mendapat dukungan Barat, khususnya AS bisa dianggap sebagai pengkhianat Suriah.
AS diketahui memberikan dukungan kepada pasukan demokratik Suriah atau SDF, yang merupakan gabungan dari pasukan oposisi Suriah, termasuk di dalamnya adalah pasukan Kurdi Suriah.
Dalam pertemuan itu, seperti dilansir Reuters pada Senin (18/12), Assad juga mengatakan bahwa dia juga menyambut baik peran PBB dalam persiapan pemilihan umum yang akan berlangsung di Suriah, selama itu terkait dengan kedaulatan Suriah.
Sementara itu, pada gilirannya Rogozin menyatakan bahwa Rusia akan membantu Suriah dalam membangun kembali negaranya paska berakhirnya konflik yang telah berlangsung selama enam tahun terakhir.
"Rusia akan menjadi satu-satunya negara yang ambil bagian dalam membangun kembali fasilitas energi Suriah," ucap Rogozin.
Assad dan Rogozin bertemu di pangkalan udara Hmeimim, yang merupakan pangkalan udara Rusia di Suriah. Dalam pertemuan itu Assad menuturkan bahwa kekacauan yang terjadi di negaranya dimotori oleh negara-negara Barat. Oleh karena itu pihak-pihak yang mendapat dukungan Barat, khususnya AS bisa dianggap sebagai pengkhianat Suriah.
AS diketahui memberikan dukungan kepada pasukan demokratik Suriah atau SDF, yang merupakan gabungan dari pasukan oposisi Suriah, termasuk di dalamnya adalah pasukan Kurdi Suriah.
Dalam pertemuan itu, seperti dilansir Reuters pada Senin (18/12), Assad juga mengatakan bahwa dia juga menyambut baik peran PBB dalam persiapan pemilihan umum yang akan berlangsung di Suriah, selama itu terkait dengan kedaulatan Suriah.
Sementara itu, pada gilirannya Rogozin menyatakan bahwa Rusia akan membantu Suriah dalam membangun kembali negaranya paska berakhirnya konflik yang telah berlangsung selama enam tahun terakhir.
"Rusia akan menjadi satu-satunya negara yang ambil bagian dalam membangun kembali fasilitas energi Suriah," ucap Rogozin.
(esn)