Israel Tawarkan Saudi Jadi Penengah Konflik dengan Palestina

Kamis, 14 Desember 2017 - 18:54 WIB
Israel Tawarkan Saudi Jadi Penengah Konflik dengan Palestina
Israel Tawarkan Saudi Jadi Penengah Konflik dengan Palestina
A A A
TEL AVIV - Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz, menawarkan Arab Saudi untuk menjadi mediator perdamaian antara Israel dan Palestina. Katz menyebut, sebagai pemimpin negara Arab, Saudi bisa mengambil inisiatif untuk membantu menyelesaikan konflik yang ada.

Berbicara saat melakukan wawancaran dengan surat kabar Elaph, Katz menuturkan bahwa di saat Amerika Serikat (AS) belum bisa menunjukan sesutu yang nyata dalam membantu menyelesaikan koflik Palestina dan Israel, Saudi bisa turun tangan dan membantu menyelesaikan konflik tersebut.

"Amerika sedang membentuk rencana perdamaian, tapi mereka tidak memberi tahu kami apa isinya. Mereka mengatakan bahwa mereka akan menghasilkan sesuatu yang 'kreatif' dan mereka tidak akan memaksakan kesepakatan apapun. Saya pikir ini adalah kesempatan bagi Arab Saudi untuk berinisiatif," kata Katz, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (14/12).

"Saya merekomendasikan bahwa Arab Saudi, sebagai pemimpin dunia Arab, berinisiatif melakukannya dan datang ke Palestina, serta menawarkan dukunganya. Dalam situasi kepemimpinan Saudi seperti itu, saya siap untuk melakukan negosiasi. Saya meminta Raja Salman untuk mengundang (Benjamin) Netanyahu untuk berkunjung (ke Saudi) dan pada Putra Mahkota Saudi untuk berkunjung ke Israel," sambungnya.

Katz, seorang anggota senior dari partai berkuasai di Israel, Parta Likub, kemudian menekankan kemampuan Saudi untuk memimpin akan menjadikan mereka sebagai mediator yang ideal.

"Orang-orang Saudi dapat memimpin proses dan membuat keputusan untuk wilayah ini dan juga untuk orang-orang Palestina. Oang-orang Palestina lemah dan tidak dapat mengambil keputusan," ungkapnya.

Dia menambahkan, jika Raja Salman, setuju untuk mengundang Netanyahu ke negaranya, ini akan menjadi kunjungan pertama seorang Perdana Menteri Israel ke kerajaan tersebut sejak Israel pertama kali terbentuk 70 tahun lalu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7361 seconds (0.1#10.140)