Iran: Pengakuan Yerusalem Akan Mempercepat Kehancuran Israel
A
A
A
TEHERAN - Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Amir Hatami menuturkan, keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu Kota Israel akan mempercepat penghancuran negara tersebut.
"Langkah (Trump) akan mempercepat penghancuran rezim Zionis, dan akan menggandakan persatuan umat Islam," kata Hatami dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/12).
Sementara itu, menurut kepala staf Angkatan Darat Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, keputusan yang diambil Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel adalah sebuah keputusan yang sangat bodoh.
Dalam sebuah pernyataan, Baqeri menuturkan keputusan tersebut dapat dilihat sebagai permulaan intifadah baru atau pemberontakan Palestina terhadap pendudukan Israel.
Sedangkan menurut wakil komandan Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, pihaknya telah memberikan dukungan kepada sayap militan anti-Israel di seluruh kawasan Timur Tengah, salah satunya adalah Hizbullah. Di mana menurutnya, jika semua sayap militer ini bersatu, maka akan jauh lebih kuat daripada Israel.
Iran sendiri memang dikenal sebagai musuh nomor satu Israel di kawasan Timur Tengah. Iran telah beberapa kali terlibat secara tidak langsung dalam konflik antara Israel, dengan sejumlah negara, atau kelompok di Timur Tengah.
"Langkah (Trump) akan mempercepat penghancuran rezim Zionis, dan akan menggandakan persatuan umat Islam," kata Hatami dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/12).
Sementara itu, menurut kepala staf Angkatan Darat Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, keputusan yang diambil Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel adalah sebuah keputusan yang sangat bodoh.
Dalam sebuah pernyataan, Baqeri menuturkan keputusan tersebut dapat dilihat sebagai permulaan intifadah baru atau pemberontakan Palestina terhadap pendudukan Israel.
Sedangkan menurut wakil komandan Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, pihaknya telah memberikan dukungan kepada sayap militan anti-Israel di seluruh kawasan Timur Tengah, salah satunya adalah Hizbullah. Di mana menurutnya, jika semua sayap militer ini bersatu, maka akan jauh lebih kuat daripada Israel.
Iran sendiri memang dikenal sebagai musuh nomor satu Israel di kawasan Timur Tengah. Iran telah beberapa kali terlibat secara tidak langsung dalam konflik antara Israel, dengan sejumlah negara, atau kelompok di Timur Tengah.
(esn)