Lieberman: Negara Arab Takut Berhubungan Terbuka dengan Israel
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman menyatakan, negara-negara Arab masih takut untuk berhubungan dengan Israel. Dia menyebut, negara-negara Arab takut mendapat reaksi buruk dari warganya dan juga dari dunia Islam.
Lieberman secara tersirat menuturkan, sejumlah negara Arab sudah melakukan komunikasi, dan kerjasama dengan Israel. Namun, hal itu selalau dilakukan di balik pintu yang tertutup rapat.
"Sayangnya, tidak ada seorang pun dari negara-negara Arab moderat yang siap untuk kontak terbuka atau persekutuan dengan Israel. Ini mungkin karena mereka masih lebih takut pada warga mereka sendiri, daripada ancaman yang muncul dari Iran," ucap Lieberman.
"Ketika mereka mulai takut kepada Iran lebih dari populasi mereka sendiri, maka saya pikir mereka tidak punya pilihan selain menyetujui kerjasama terbuka dengan Israel," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (28/11).
Terkait dengan kerjasama terselubung dengan negara-negara Arab, Perdana Menteri Israel Benjamin Netantahu sebelumnya telah mengamini hal ini. Netanyahu mengakui bahwa negaranya secara diam-diam bekerja sama dengan beberapa negara Arab.
Pengakuan Netanyahu ini muncul setelah Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF) baru-baru ini mengatakan bahwa Tel Aviv siap untuk berbagi informasi intelijen mengenai Iran dengan Arab Saudi.
Israel sendiri selama ini secara terbuka mengejar normalisasi hubungan dengan monarki Teluk dan negara-negara Muslim lainnya di kawasan Timur Tengah. Alasannya, karena memiliki kepentingan dan ancaman bersama. Ancaman bersama yang disuarakan para pejabat Israel selama ini adalah Iran dan sayap-sayap militer sekutunya, termasuk Hizbullah Lebanon.
Lieberman secara tersirat menuturkan, sejumlah negara Arab sudah melakukan komunikasi, dan kerjasama dengan Israel. Namun, hal itu selalau dilakukan di balik pintu yang tertutup rapat.
"Sayangnya, tidak ada seorang pun dari negara-negara Arab moderat yang siap untuk kontak terbuka atau persekutuan dengan Israel. Ini mungkin karena mereka masih lebih takut pada warga mereka sendiri, daripada ancaman yang muncul dari Iran," ucap Lieberman.
"Ketika mereka mulai takut kepada Iran lebih dari populasi mereka sendiri, maka saya pikir mereka tidak punya pilihan selain menyetujui kerjasama terbuka dengan Israel," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (28/11).
Terkait dengan kerjasama terselubung dengan negara-negara Arab, Perdana Menteri Israel Benjamin Netantahu sebelumnya telah mengamini hal ini. Netanyahu mengakui bahwa negaranya secara diam-diam bekerja sama dengan beberapa negara Arab.
Pengakuan Netanyahu ini muncul setelah Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF) baru-baru ini mengatakan bahwa Tel Aviv siap untuk berbagi informasi intelijen mengenai Iran dengan Arab Saudi.
Israel sendiri selama ini secara terbuka mengejar normalisasi hubungan dengan monarki Teluk dan negara-negara Muslim lainnya di kawasan Timur Tengah. Alasannya, karena memiliki kepentingan dan ancaman bersama. Ancaman bersama yang disuarakan para pejabat Israel selama ini adalah Iran dan sayap-sayap militer sekutunya, termasuk Hizbullah Lebanon.
(esn)