10 Jenazah Warga Korut Ditemukan di Teluk Jepang
A
A
A
TOKYO - Sepuluh jenazah yang diduga kuat adalah warga Korea Utara (Korut) ditemukan di sekitar Teluk Jepang. Penemuan 10 jenazah ini berbarengan dengan ditemukannya dua reruntuhan kapal di wilayah itu.
Ke-10 jenazah tersebut ditemukan di lokasi dan waktu yang berbeda. Delapan jenazah, yang diduga berprofesi sebagai nelayan ditemukan pada awal pekan lalu wilayah Akita, dengan kondisi rusak parah.
"Dua mayat ditemukan di tempat terpisah, di tepi ombak di pulau Sado, yang berjarak 750 km dari pantai di Korut. Mayat-mayat itu mulai berubah, dan tidak ada yang bisa mengidentifikasi mereka," kata Hideaki Sakyo, pejabat kepolisian setempat.
Namun, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (27/11), Sakyo menuturkan ada kotak tembakau Korut, serta suku cadang kapal, dan jaket pelampung dengan sebuah dokumen brbahasa Korea di dekatnya.
Sementara itu, para ahli mengatakan beberapa nelayan Korut terpaksa melakukan perjalanan jauh ke laut untuk memenuhi mandat pemerintah Korut untuk hasil tangkapan yang lebih besar.
Tapi, kapal tua dan dengan perlengkapan yang tidak memadai, para nelayan itu rentan terhadap masalah mekanikal dan lainnya, termasuk kehabisan bahan bakar. Kecelakaan kapal Korut bukanlah hal baru, di mana penjaga pantai Jepang sudah sering menyemlamatkan nelayan Korut, atau mengevakuasi jenazah nelayan Korut yang kapalnya tenggelam.
Mereka yang selamat biasanya meminta untuk dikirim pulang, tapi beberapa di antaranya adalah pembelot yang akhirnya dikirim ke Korea Selatan.
Ke-10 jenazah tersebut ditemukan di lokasi dan waktu yang berbeda. Delapan jenazah, yang diduga berprofesi sebagai nelayan ditemukan pada awal pekan lalu wilayah Akita, dengan kondisi rusak parah.
"Dua mayat ditemukan di tempat terpisah, di tepi ombak di pulau Sado, yang berjarak 750 km dari pantai di Korut. Mayat-mayat itu mulai berubah, dan tidak ada yang bisa mengidentifikasi mereka," kata Hideaki Sakyo, pejabat kepolisian setempat.
Namun, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (27/11), Sakyo menuturkan ada kotak tembakau Korut, serta suku cadang kapal, dan jaket pelampung dengan sebuah dokumen brbahasa Korea di dekatnya.
Sementara itu, para ahli mengatakan beberapa nelayan Korut terpaksa melakukan perjalanan jauh ke laut untuk memenuhi mandat pemerintah Korut untuk hasil tangkapan yang lebih besar.
Tapi, kapal tua dan dengan perlengkapan yang tidak memadai, para nelayan itu rentan terhadap masalah mekanikal dan lainnya, termasuk kehabisan bahan bakar. Kecelakaan kapal Korut bukanlah hal baru, di mana penjaga pantai Jepang sudah sering menyemlamatkan nelayan Korut, atau mengevakuasi jenazah nelayan Korut yang kapalnya tenggelam.
Mereka yang selamat biasanya meminta untuk dikirim pulang, tapi beberapa di antaranya adalah pembelot yang akhirnya dikirim ke Korea Selatan.
(esn)