Rusia Minta Dunia Berhenti Jatuhkan Sanksi pada Korut
A
A
A
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov mendesak dunia internasional untuk berhenti menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara (Korut). Dia menuturkan, penjatuhan sanksi secara radikal tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan memperburuknya.
"Saya tidak berpikir bahwa pengetatan tekanan akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan oleh para pengada kebijakan tersebut. Saya yakin bahwa jika tujuannya adalah membuat Korut meninggalkan program senjata nuklir dan rudal, namun itu akan menjadi hal terakhir bagi Korut untuk meninggalkan prgram rudal mereka," ucap Morgulov.
"Penguatan sanksi lebih lanjut terhadap Korut dapat menyebabkan negara ini berada di ambang krisis kemanusiaan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (27/11).
Morgulov lalu mengatakan, tidak ada yang bisa memberikan penilaian pasti mengenai tingkat kemajuan Pyongyang dalam pengembangan senjata nuklir, karena Korut enggan mengungkapkan masalah tersebut.
Dia kemudian mencatat bahwa Rusia, dalam kontak reguler dengan Korut, selalu mendesak Pyongyang tidak melakukan uji coba nuklir, dan menegaskan bahwa program nuklir Pyongyang tidak dapat diterima.
"Terkait dengan potensi dan kapasitas Korut, kami hanya bisa menebaknya karena Korea Utara adalah tempat yang dicadangkan dan tidak ada yang bisa memberikan jawaban pasti mengenai isu negara dan tingkat kemajuan program nuklir Korea Utara," ucapnya.
Dia menambahkan, Rusia berharap untuk menghindari skenario apokaliptik yang disulut oleh serangangkaian kegiatan di kawasan tersebut. Morgulov menyebut pihaknya melihat adanya potensi besar akan sekenario yang sangat menghancurkan di kawasan itu.
"Saya tidak berpikir bahwa pengetatan tekanan akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan oleh para pengada kebijakan tersebut. Saya yakin bahwa jika tujuannya adalah membuat Korut meninggalkan program senjata nuklir dan rudal, namun itu akan menjadi hal terakhir bagi Korut untuk meninggalkan prgram rudal mereka," ucap Morgulov.
"Penguatan sanksi lebih lanjut terhadap Korut dapat menyebabkan negara ini berada di ambang krisis kemanusiaan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (27/11).
Morgulov lalu mengatakan, tidak ada yang bisa memberikan penilaian pasti mengenai tingkat kemajuan Pyongyang dalam pengembangan senjata nuklir, karena Korut enggan mengungkapkan masalah tersebut.
Dia kemudian mencatat bahwa Rusia, dalam kontak reguler dengan Korut, selalu mendesak Pyongyang tidak melakukan uji coba nuklir, dan menegaskan bahwa program nuklir Pyongyang tidak dapat diterima.
"Terkait dengan potensi dan kapasitas Korut, kami hanya bisa menebaknya karena Korea Utara adalah tempat yang dicadangkan dan tidak ada yang bisa memberikan jawaban pasti mengenai isu negara dan tingkat kemajuan program nuklir Korea Utara," ucapnya.
Dia menambahkan, Rusia berharap untuk menghindari skenario apokaliptik yang disulut oleh serangangkaian kegiatan di kawasan tersebut. Morgulov menyebut pihaknya melihat adanya potensi besar akan sekenario yang sangat menghancurkan di kawasan itu.
(esn)