RI-Zanzibar Bahas Peningkatan Hubungan Bilateral
A
A
A
DODOMA - Duta Besar Indonesia untuk Tanzania, Ratlan Pardede dilaporkan telah melakukan pertemuan dengan Ali Mohamed Shein, Presiden Zanzibar-Tanzania. Pertemuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia, dan salah satu wilayah semi-otonomi di Tanzania itu.
Dalam pertemuan ini Pardede menyampaikan keinginan kuat Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral, dan pedagangan antara Indonesia dengan Tanzania khususnya dengan Zanzibar. “Indonesia selalu siap untuk bekerja sama dengan Tanzania, khususnya dengan Zanzibar di berbagai sektor yang dapat membawa keuntungan bagi kedua negara” ucap Pardede, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Tanzania yang diterima Sindonews pada Minggu (26/11).
Selama ini Zanzibar merupakan langganan pengeskpor cengkeh tujuan Indonesia. Meski demikan, Pardede menyampaikan terbuka luas kesempatan pengembangan kerja sama dengan Zanzibar di sektor lain yang juga potensial.
Selain itu, Pardede juga menyampaikan dukungan Indonesia dalam membantu pengembangan budi daya rumput laut dan padi di Zanzibar. Terlebih lagi, Zanzibar merupakan salah satu penghasil rumput laut terbesar di dunia.
Beberapa ahli pertanian dari Zanzibar juga pernah menempuh pendidikan, baik untuk bergelar maupun pelatihan di Indonesia. Di saat yang bersamaan, ahli pengembangan produk rumput laut Indonesia baru-baru ini datang memberikan pelatihan pemberian nilai tambah untuk rumput laut di Zanzibar.
Pada gilirannya Shein menyambut baik niat Pardede dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesian dengan Tanzania khususnya Zanzibar. Hal ini disampaikan Shein mengingat Indonesia dapat membagi pengalaman dan pengetahuannya dalam pengembangan industri di Zanzibar. Dia menggarisbawahi hubungan historis antara Indonesia dengan Tanzania yang sudah terjalin sejak lama dan memberi nuansa positif bagi pengembangan hubungan bilateral kedua negara.
“Pemerintah Zanzibar menyambut baik upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan Tanzania utamanya untuk meningkatkan pembangunan industri di Zanzibar. Indonesia selalu diterima dengan baik di Zanzibar.” ucap Shein.
Pardede kemdian menyampaikan rencana penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) tahun 2018 di Bali serta mengharapkan Pemerintah Tanzania dapat ikut serta pada forum tersebut. Shein menyambut baik rencana penyelenggaraan IAF 2018 serta akan memastikan wakil dari Zanzibara akan hadir dan memanfaatkan forum tersebut.
“Saya menginginkan Zanzibar juga dapat belajar banyak dalam mengembangkan potensi wisata seperti Bali. Untuk itu kiranya dapat dijajaki pembentukan Sister Province antara Bali dengan Zanzibar” ungkapnya Shein.
Zanzibar sendiri merupakan wilayah semi-otonom yang merupakan bagian dari Tanzania. Pada tahun 1964 Tanganyika dan Zanzibar bersatu membentuk negara berbentuk republik persatuan bernama Tanzania.
Dalam pertemuan ini Pardede menyampaikan keinginan kuat Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral, dan pedagangan antara Indonesia dengan Tanzania khususnya dengan Zanzibar. “Indonesia selalu siap untuk bekerja sama dengan Tanzania, khususnya dengan Zanzibar di berbagai sektor yang dapat membawa keuntungan bagi kedua negara” ucap Pardede, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Tanzania yang diterima Sindonews pada Minggu (26/11).
Selama ini Zanzibar merupakan langganan pengeskpor cengkeh tujuan Indonesia. Meski demikan, Pardede menyampaikan terbuka luas kesempatan pengembangan kerja sama dengan Zanzibar di sektor lain yang juga potensial.
Selain itu, Pardede juga menyampaikan dukungan Indonesia dalam membantu pengembangan budi daya rumput laut dan padi di Zanzibar. Terlebih lagi, Zanzibar merupakan salah satu penghasil rumput laut terbesar di dunia.
Beberapa ahli pertanian dari Zanzibar juga pernah menempuh pendidikan, baik untuk bergelar maupun pelatihan di Indonesia. Di saat yang bersamaan, ahli pengembangan produk rumput laut Indonesia baru-baru ini datang memberikan pelatihan pemberian nilai tambah untuk rumput laut di Zanzibar.
Pada gilirannya Shein menyambut baik niat Pardede dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesian dengan Tanzania khususnya Zanzibar. Hal ini disampaikan Shein mengingat Indonesia dapat membagi pengalaman dan pengetahuannya dalam pengembangan industri di Zanzibar. Dia menggarisbawahi hubungan historis antara Indonesia dengan Tanzania yang sudah terjalin sejak lama dan memberi nuansa positif bagi pengembangan hubungan bilateral kedua negara.
“Pemerintah Zanzibar menyambut baik upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan Tanzania utamanya untuk meningkatkan pembangunan industri di Zanzibar. Indonesia selalu diterima dengan baik di Zanzibar.” ucap Shein.
Pardede kemdian menyampaikan rencana penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) tahun 2018 di Bali serta mengharapkan Pemerintah Tanzania dapat ikut serta pada forum tersebut. Shein menyambut baik rencana penyelenggaraan IAF 2018 serta akan memastikan wakil dari Zanzibara akan hadir dan memanfaatkan forum tersebut.
“Saya menginginkan Zanzibar juga dapat belajar banyak dalam mengembangkan potensi wisata seperti Bali. Untuk itu kiranya dapat dijajaki pembentukan Sister Province antara Bali dengan Zanzibar” ungkapnya Shein.
Zanzibar sendiri merupakan wilayah semi-otonom yang merupakan bagian dari Tanzania. Pada tahun 1964 Tanganyika dan Zanzibar bersatu membentuk negara berbentuk republik persatuan bernama Tanzania.
(esn)