Hari Ini, Emmerson Mnangagwa Dilantik Jadi Presiden Zimbabwe

Jum'at, 24 November 2017 - 06:08 WIB
Hari Ini, Emmerson Mnangagwa...
Hari Ini, Emmerson Mnangagwa Dilantik Jadi Presiden Zimbabwe
A A A
HARARE - Mantan Wakil Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, akan dilantik sebagai presiden menggantikan Robert Mugabe. Mugabe secara dramatis mengundurkan menyusul kudeta yang dilakukan militer. Robert Mugabe sendiri telah memerintah Zimbabwe selama 37 tahun.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/11/2017), politisi yang dijuluki si Buaya itu akan dilantik di stadion Harare setelah pada Rabu lalu kembali dari pengasingan di Afrika Selatan. Stadion Olah Raga Nasional Harare berkapasitas 60.000 orang, dengan panitia meminta warga Zimbabwe untuk datang dan menyaksikan "hari bersejarah" itu.

Jelang pengucapan sumpah, Mnangagwa mendesak warga Zimbabwe untuk tetap sabar dan damai serta berhenti dari bentuk pembalasan dendam.

Mnangagwa berjanji untuk menciptakan lapangan kerja di sebuah negara di mana beberapa perkiraan mengatakan bahwa 90% orang menganggur.

"Kami ingin menumbuhkan ekonomi kita, kita menginginkan perdamaian, kita menginginkan pekerjaan, pekerjaan, pekerjaan," katanya kepada orang banyak di Harare.

Menurut stasiun televisi negara, pelantikan ini akan dihadiri oleh presiden tersingikir Robert Mugabe dan istrinya.

Sementara itu, kelompok oposisi Zimbabwe mendesak Mnangagwa untuk mengakhiri budaya korupsi. Mnangagwa telah dianggap menjadi bagian dari elit penguasa sebelumnya.

Partai oposisi utama Zimbabwe, MDC, menyerukan reformasi politik yang mengakar untuk membongkar aparat represif yang mendukung rezim Mugabe.

"Seperti MDC, kita katakan, setelah bertahun-tahun keliru ZANU-PF, hal pertama yang perlu ditransformasikan adalah budaya, budaya kekerasan, budaya korupsi. Kita perlu mengubah budaya itu," kata pemimpin MDC Morgan Tsvangirai.

"Dan untuk Presiden Mnangagwa, dia harus menyadari bahwa ini bukan jalan yang mudah di taman," imbuhnya.

Tidak diketahui apakah ZANU-PF akan memerintah sendirian menjelang pemilihan yang dijadwalkan tahun depan, atau apakah pemerintah koalisi persatuan nasional yang mencakup kelompok oposisi akan dibentuk.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)