Korupsi, Orang Terkaya di Iran Bakal Diekskusi
A
A
A
TEHERAN - Iran telah memerintahkan pengusaha miliarder Babak Zanjani untuk dieksekusi karena korupsi. Demikian pernyataan sebuah sumber di pengadilan Iran.
Pada tahun 2016, Mahkamah Agung Iran menjatuhkan hukuman mati terhadap Zanjani. Zanjani bekerja sebagai pialang yang menjual minyak Iran melalui perusahaan Garda Revolusi selama masa sanksi internasional, terutama pada masa pemerintahan mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Zanjani (42) adalah salah satu orang terkaya di Iran dengan perkiraan kekayaan mencapai USD14 miliar. Taipan bisnis ini memiliki 70 perusahaan.
Laporan media online mengklaim Hakim Sadeq Amoli Larijani telah mempertahankan hukuman mati terhadap Zanjani dalam upaya mengalihkan perhatian publik dari kasus spionase terhadap putrinya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (31/10/2017).
Situs berita tersebut telah melaporkan bahwa Zahra Ardeshir Larijani telah dituduh memata-matai Inggris. Namun, awal bulan ini, Menteri Intelijen Iran, mengatakan Mahmoud Alavi membantah laporan media yang mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga Larijani yang dicurigai melakukan spionase.
Zanjani ditangkap tak lama setelah pemilihan Presiden Hassan Rouhani.
Pada tahun 2016, Mahkamah Agung Iran menjatuhkan hukuman mati terhadap Zanjani. Zanjani bekerja sebagai pialang yang menjual minyak Iran melalui perusahaan Garda Revolusi selama masa sanksi internasional, terutama pada masa pemerintahan mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Zanjani (42) adalah salah satu orang terkaya di Iran dengan perkiraan kekayaan mencapai USD14 miliar. Taipan bisnis ini memiliki 70 perusahaan.
Laporan media online mengklaim Hakim Sadeq Amoli Larijani telah mempertahankan hukuman mati terhadap Zanjani dalam upaya mengalihkan perhatian publik dari kasus spionase terhadap putrinya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (31/10/2017).
Situs berita tersebut telah melaporkan bahwa Zahra Ardeshir Larijani telah dituduh memata-matai Inggris. Namun, awal bulan ini, Menteri Intelijen Iran, mengatakan Mahmoud Alavi membantah laporan media yang mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga Larijani yang dicurigai melakukan spionase.
Zanjani ditangkap tak lama setelah pemilihan Presiden Hassan Rouhani.
(ian)