Israel Bakal Ambil Tindakan Militer untuk Cegah Iran Miliki Senjata Nuklir

Jum'at, 27 Oktober 2017 - 11:51 WIB
Israel Bakal Ambil Tindakan...
Israel Bakal Ambil Tindakan Militer untuk Cegah Iran Miliki Senjata Nuklir
A A A
TOKYO - Israel akan mengambil tindakan militer untuk memastikan Iran tidak pernah mendapatkan senjata nuklir. Aksi militer diambil negara Yahudi itu jika upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump gagal.

Ancaman Israel ini disampaikan Menteri Perhubungan dan Intelijen Yisrael Katz saat kunjungan ke Jepang pada hari Kamis.

Trump pada 13 Oktober lalu memutuskan bahwa AS melanjutkan kesepakatan nuklir Iran. Namun dia memberikan waktu 60 hari bagi Kongres untuk mengubah poin-poin kesepakatan dan mengajukan sanksi ulang terhadap Teheran.

”Jika upaya internasional yang dipimpin oleh Presiden Trump akhir-akhir ini tidak membantu menghentikan Iran untuk mencapai kemampuan nuklir, Israel akan bertindak secara militer dengan sendirinya,” kata Katz dalam sebuah wawancara di Tokyo, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/10/2017).

”Ada perubahan yang bisa dilakukan (sesuai kesepakatan) untuk memastikan bahwa mereka tidak akan memiliki kemampuan guna memiliki senjata nuklir,” lanjut Katz.

Israel telah mengambil tindakan sepihak di masa lalu tanpa persetujuan sekutu utamanya, AS, termasuk serangan udara terhadap reaktor nuklir yang mencurigakan di Suriah pada tahun 2007 dan di Irak pada tahun 1981. Namun, sebuah serangan terhadap Iran akan menjadi usaha yang berisiko.

Ancaman serangan militer Israel jika benar-benar terealisasi berpotensi menghancurkan kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, China, Inggris, Prancis dan Jerman). Terlebih, kubu garis keras Teheran sejak awal tidak setuju dengan kesepakatan yang mengekang program nuklir Iran tersebut.

Trump awalnya mengancam akan membawa AS undur diri dari kesepakatan itu, meski akhirnya ancaman Trump batal dilakukan. Sejauh ini, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, China dan Iran telah menganggap tindakan Presiden AS itu sebagai masalah serius.

Jepang sendiri mengandalkan militer AS untuk membantu mempertahan diri dari ancaman Korea Utara. Namun, strategi diplomatik Tokyo di Timur Tengah tetap netral, di mana negara Matahari Terbit itu membeli hampir semua minyak dari kawasan tersebut dan menjaga hubungan persahabatan dengan semua negara, termasuk Iran.

”Saya meminta pemerintah Jepang untuk mendukung langkah-langkah yang dipimpin oleh Presiden Trump untuk mengubah kesepakatan nuklir,” kata Katz, yang merupakan anggota partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

”Pertanyaan apakah perusahaan Jepang akan mulai bekerja di Iran atau tidak adalah pertanyaan yang sangat penting,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1919 seconds (0.1#10.140)