Gulingkan PM Najib, Ribuan Rakyat Malaysia Turun ke Jalan

Minggu, 15 Oktober 2017 - 00:26 WIB
Gulingkan PM Najib, Ribuan Rakyat Malaysia Turun ke Jalan
Gulingkan PM Najib, Ribuan Rakyat Malaysia Turun ke Jalan
A A A
KUALA LUMPUR - Ribuan warga Malaysia berkumpul dalam sebuah demonstrasi yang tidak mengantongi izin pada Sabtu (15/10/2017). Mereka menuntut tindakan terhadap Perdana Menteri (PM) Najib Razak atas kesalahan pengelolaan miliaran dolar dana negara.

Pihak oposisi Malaysia mengandalkan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) untuk mengubah sebanyak mungkin pemilih melawan Najib, yang dapat meminta jajak pendapat nasional kapan saja antara sekarang dan pertengahan tahun depan.

Perdana menteri sejauh ini mampu mengatasi skandal tersebut, mengkonsolidasikan kekuasaan dengan menekan para pembangkang dan menahan media lokal serta aktivis bahkan saat dia menghadapi tantangan sengit dari mantan mentornya, Mahathir Mohamad.

Tapi kenaikan biaya hidup dan pajak konsumsi berbasis luas membuat warga muak dengan keadaan yang terjadi di bawah Najib.

"Harga semua sudah naik tapi tidak gaji kita. Kita tidak bisa menabung. Jadi kami tidak menginginkan pemimpin ini lagi," kata seorang pendemo Hasmurni Tamby, ibu tunggal berusia 42 tahun dengan lima anak seperti dikutip dari Reuters.

Demonstrasi pada Sabtu malam ini disebut-sebut sebagai puncak roadshow anti-kleptokrasi selama dua bulan, sebuah platform yang didirikan oleh koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) untuk meyakinkan mayoritas pemilih Muslim-Melayu di daerah pedesaan bahwa negara tersebut telah menderita Najib penanganan 1MDB.

Popularitas Najib mendapat pukulan buruk dari pers yang terus berlanjut terkait dengan 1MDB, terutama setelah Departemen Kehakiman AS mengajukan tuntutan sipil untuk memulihkan lebih dari USD1,7 miliar yang diduga telah disalahgunakan dari dana 1MDB.

Sebuah rebound ekonomi dan penguatan mata uang ringgit, bagaimanapun, bekerja untuk mendukung Najib.

Perdana Menteri diperkirakan akan mengumumkan banyak inisiatif akhir bulan ini saat dia memasukkan anggaran terakhirnya sebelum pemilihan. Beberapa bulan sebelumnya, dia mengumumkan miliaran perumahan dan bantuan uang tunai untuk masyarakat Melayu.

Tapi Mahathir, yang melihat industrialisasi Malaysia sebagai perdana menteri terlama, memperingatkan bahwa tidak ada yang baik yang akan keluar dari membiarkan mantan anak didiknya untuk terus memerintah.

"Belum pernah kita punya perdana menteri yang adalah seorang pencuri. Dia mencuri sehingga dia bisa memiliki kehidupan yang nyaman," kata Mahathir kepada orang banyak saat menyampaikan pidato terakhir malam itu.

"Kita perlu menjatuhkan kleptokrasi di negara kita. Najib sudah berada di tangan kita. Kita bisa menyingkirkannya, hanya dengan memberi suara PH," kata mantan perdana menteri tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6762 seconds (0.1#10.140)