Tuntut Referendum, Ratusan Traktor Banjiri Jalan Barcelona

BARCELONA - Barisan traktor memenuhi jalan-jalan di Barcelona ketika ratusan petani Catalonia menunjukkan dukungan mereka terhadap referendum. Referendum menuntut kemerdekaan Catalonia dari Spanyol rencananya akan dihelat pada hari Minggu mendatang, namun mendapat tentangan dari pemerintah pusat di Madrid.

Diperkirakan 700 traktor bertemu dengan seruan sebuah serikat petani kecil untuk mengemudikan kendaraan berat mereka ke ibukota Catalonia. Mereka bisa menggunakan traktor-traktor itu untuk membarikade tempat pemungutan suara terhadap pasukan polisi yang bertindak atas perintah pengadilan untuk mencegah agar referendum tidak berlangsung.

"Kami meminta semua traktor untuk diparkir di sekitar tempat pemungutan suara tanpa menghalangi lalu lintas atau melakukan pemungutan suara, namun siap untuk bergerak melawan potensi sabotase dari pemungutan suara," kata Assemblea Pagesa dari serikat petani seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (29/9/2017).

Tengah hari pada hari Jumat ratusan traktor dengan bendera pro-kemerdekaan diparkir di luar delegasi pemerintah Spanyol di ibukota Catalan, menghalangi jalan Mallorca tengah.

"Kami akan memberikan suara! Kami akan memilih!" teriak para petani.

Setelah berkumpul di Barcelona dari berbagai wilayah di Catalonia, barisan traktor ini diperkirakan akan berada di luar markas pemerintah daerah untuk menunjukkan dukungan bagi referendum hari Minggu, sebelum bubar ke tempat parkir di luar tempat pemungutan suara.

Pengadilan Catalonia telah memerintahkan polisi untuk merebut materi pemilu guna mencegah surat suara dihentikan oleh pengadilan konstitusional Spanyol agar tidak ditahan.

Pada hari Kamis, umpan Twitter Assemblea Pagesa dan situs media sosial lainnya mulai memposting foto traktor "mempertahankan" tempat pemungutan suara di berbagai kota di Catalonia.

Serikat petani lain, Unió de Pagesos, mengumumkan dukungannya terhadap konvoi traktor untuk membela demokrasi dan kebebasan setelah penangkapan perwakilan politik, pembekuan de facto terhadap peraturan Catalonia dan pelanggaran hak-hak sipil.