Rusia Bantah Tewaskan Ratusan Warga Sipil Suriah
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan bahwa jet-jet Rusia dan Suriah telah membunuh setidaknya 150 warga sipil dalam sepekan terakhir. Moskow mengatakan, mereka berhati-hati untuk tidak menyerang wilayah yang dihuni warga sipil.
Pernyataan kementerian tersebut merupakan respon atas klaim oposisi Suriah, yang menuduh Moskow dan Damaskus telah membunuh setidaknya 150 warga sipil dan melukai puluhan lainnya dalam serangan udara di Provinsi Idlib.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan dalam sebuah pernyataan, kelompok Pertahanan Sipil yang dipimpin oposisi yang membuat tuduhan tersebut terdiri dari "penipu" yang tidak dapat dianggap sebagai sumber informasi terpercaya yang obyektif.
"Pesawat Angkatan Udara Rusia tidak menyerang daerah permukiman yang sesak akan warga sipil, untuk menghindari korban jiwa," kata Konashenkov dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/9).
"Sasaran kami adalah basis teroris, kendaraan lapis baja, dan cadangan amunisi yang selalu diidentifikasi oleh pesawat tak berawak dan selalu dikonfirmasi oleh saluran lain sebelumnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, pesawat Rusia yang beroperasi di Provinsi Idlib dalam sepekan terakhir hanya menargetkan anggota dari kelompok teroris, dan juga peralatan mereka.
Pernyataan kementerian tersebut merupakan respon atas klaim oposisi Suriah, yang menuduh Moskow dan Damaskus telah membunuh setidaknya 150 warga sipil dan melukai puluhan lainnya dalam serangan udara di Provinsi Idlib.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan dalam sebuah pernyataan, kelompok Pertahanan Sipil yang dipimpin oposisi yang membuat tuduhan tersebut terdiri dari "penipu" yang tidak dapat dianggap sebagai sumber informasi terpercaya yang obyektif.
"Pesawat Angkatan Udara Rusia tidak menyerang daerah permukiman yang sesak akan warga sipil, untuk menghindari korban jiwa," kata Konashenkov dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/9).
"Sasaran kami adalah basis teroris, kendaraan lapis baja, dan cadangan amunisi yang selalu diidentifikasi oleh pesawat tak berawak dan selalu dikonfirmasi oleh saluran lain sebelumnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, pesawat Rusia yang beroperasi di Provinsi Idlib dalam sepekan terakhir hanya menargetkan anggota dari kelompok teroris, dan juga peralatan mereka.
(esn)