India Berencana Kirim Senjata ke Myanmar
A
A
A
NEW DELHI - India mempertimbangkan untuk memasok senjata ke pemerintah Myanmar sebagai tanda dukungan kuat bagi tetangga yang menghadapi kritik atas tindakan kerasnya terhadap Muslim Rohingya.
Rencana pengiriman senjata tersebut dibahas dalam sebuah pertemuan antara panglima Angkatan Laut Myanmar Laksamana Tin Aung San bertemu dengan Menteri Pertahanan India Nirmala Sitaraman di New Delhi. Keputusan India untuk membahas peningkatan kerja sama militer dengan Myanmar tampaknya merupakan bagian dari dorongan untuk melawan pengaruh China di wilayah tersebut.
Selain pengiriman senjata, menurut seorang sumber di militer India, kedua pihak membahas mengenai pengiriman kapal patroli ke Myanmar. "Myanmar adalah pilar kebijakan dan pertahanan Look East kita adalah bagian besar dari hubungan tersebut," kata pejabat tersebut, seperti dilansir Reuters pada Kamis (21/9).
Rencana pengiriman senjata ini sendiri terjadi pada saat negara-negara Barat meningkatkan tekanan pada pemerintah Myanmar atas kekerasan terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
Myanmar menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa pasukannya sedang menangani pemberontak Arase Rohingya Salvation Army (ARAS) yang telah dituduh menyerang warga sipil.
Inggris mengatakan pekan ini bahwa mereka menangguhkan program pelatihan militer Myanmar, dan menuntut Yangon mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri kekerasan terhadap warga sipil.
India sejak awal krisis meletus di Rakhine bulan lalu, memang telah menyampaikan dukungan kepada pemimpin de facto Myanmar Aung Saan Suu Kyi. Namun, saat kritik internasional meningkat, India mengungkapkan keprihatinannya terhadap arus pengungsi Rohingya Ke Bangladesh.
Rencana pengiriman senjata tersebut dibahas dalam sebuah pertemuan antara panglima Angkatan Laut Myanmar Laksamana Tin Aung San bertemu dengan Menteri Pertahanan India Nirmala Sitaraman di New Delhi. Keputusan India untuk membahas peningkatan kerja sama militer dengan Myanmar tampaknya merupakan bagian dari dorongan untuk melawan pengaruh China di wilayah tersebut.
Selain pengiriman senjata, menurut seorang sumber di militer India, kedua pihak membahas mengenai pengiriman kapal patroli ke Myanmar. "Myanmar adalah pilar kebijakan dan pertahanan Look East kita adalah bagian besar dari hubungan tersebut," kata pejabat tersebut, seperti dilansir Reuters pada Kamis (21/9).
Rencana pengiriman senjata ini sendiri terjadi pada saat negara-negara Barat meningkatkan tekanan pada pemerintah Myanmar atas kekerasan terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
Myanmar menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa pasukannya sedang menangani pemberontak Arase Rohingya Salvation Army (ARAS) yang telah dituduh menyerang warga sipil.
Inggris mengatakan pekan ini bahwa mereka menangguhkan program pelatihan militer Myanmar, dan menuntut Yangon mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri kekerasan terhadap warga sipil.
India sejak awal krisis meletus di Rakhine bulan lalu, memang telah menyampaikan dukungan kepada pemimpin de facto Myanmar Aung Saan Suu Kyi. Namun, saat kritik internasional meningkat, India mengungkapkan keprihatinannya terhadap arus pengungsi Rohingya Ke Bangladesh.
(esn)