Ditolak Operasi Caesar, Wanita Hamil yang Kesakitan Ini Bunuh Diri

Sabtu, 09 September 2017 - 02:45 WIB
Ditolak Operasi Caesar,...
Ditolak Operasi Caesar, Wanita Hamil yang Kesakitan Ini Bunuh Diri
A A A
BEIJING - Seorang wanita hamil tua di China melakukan bunuh diri setelah memohon kepada keluarganya untuk operasi caesar ditolak. Korban yang kesakitan memohon operasi itu karena kepala bayi yang dikandung terlalu besar.

Dari rekaman CCTV, korban yang berusia 26 tahun terlihat merintih kesakitan pada jam-jam terakhir sebelum kematiannya. Dia meninggal setelah jatuh dari lantai lima rumah sakit tempat dia dirawat.

Kondisi kepala bayi yang terlalu besar tidak memungkinkannya melakukan persalinan secara alami. Tapi, keluarganya tak peduli. Keluarganya tetap menolak permohonannya untuk operasi caesar meski dia mengalami rasa sakit yang luar biasa.

Menurut hukum di China, setiap operasi pembedahan harus mendapatkan izin keluarganya. Dalam rekaman video, korban terlihat tertatih-tatih di sekitar bangsal bersalin di jam-jam terakhir sebelum kematiannya.

Dia terlihat berjalan-jalan, dibantu oleh orang tak dikenal, dan jatuh ke lantai. Korban terlihat bersandar ke dinding dengan kondisi siap ambruk.

Dia juga terlihat berlutut di lantai di depan kerumuman orang yang diduga kuat merupakan keluarganya. Wanita yang hamil 41 minggu itu tidak dapat berdiri tanpa bantuan dan terlihat kesal sekaligus kesakitan.

Dokter di sebuah rumah sakit nomor satu di Kota Yulin, Provinsi Shaanxi, China utara, telah memeriksanya dan memutuskan bahwa dia memerlukan operasi caesar karena dia tidak dapat melahirkan secara alami. Menurut dokter, kepala bayi yang dikandung terlalu besar.

Namun, karena permohonan operasi caesar ditolak keluarganya, korban mendekati jendela ruang rumah sakit lantai lima dan jatuh. Janin yang belum lahir juga meninggal dalam insiden tersebut.

“Wanita hamil itu dua kali keluar dari bangsal untuk memberi tahu keluarganya bahwa dia menginginkan operasi caesar karena dia tidak tahan lagi, tapi keluarga tersebut terus mendesak persalinan alami,” bunyi catatan medis yang dikeluarkan rumah sakit, seperti dilansir Mirror, semalam (8/9/2017).

Polisi setempat menyatakan, kematian korban dianggap sebagai aksi bunuh diri. Insiden itu memicu protes secara online, di mana para pengguna media sosial menyerukan hak yang lebih besar bagi kaum perempuan terkait reproduksi.

“Selain wanita hamil, tidak ada orang lain yang boleh mengatakan (hak)-nya,” bunyi komentar salah satu pengguna media sosial.

“Wanita yang sudah menikah bukanlah alat untuk memproduksi bayi, bagaimana orang masih bisa begitu bodoh akhir-akhir ini!,” bunyi komentar lain yang membela korban.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0764 seconds (0.1#10.140)