Banjir Bandang Landa Houston, Bandara George Bush Lumpuh
A
A
A
HOUSTON - Banjir bandang yang dipicu Badai Harvey melanda wilayah Houston. Banjir terparah dalam 50 tahun terakhir ini membuat operasional Bandara Interkotinental George Bush lumpuh, di mana sekitar 1.500 penerbangan masuk dan keluar dibatalkan.
Para penduduk kota terpadat keempat di AS terpaksa mengungsi dengan perahu. Banjir bandang yang masih berlangsung hingga hari ini (28/8/2017) imbas dari Badai Harvey yang memporak-porandakan Texas sejak pekan lalu.
Badai dan banjir telah menewaskan dua orang. Layanan Cuaca Nasional mengatakan, banjir bandang diperkirakan akan bertahan lama karena curah hujan yang tinggi diprediksi akan terus terjadi dalam satu minggu.
”Apa yang kita lihat adalah peristiwa banjir paling menghancurkan dalam sejarah Houston yang tercatat. Kami melihat tingkat curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Steve Bowen, kepala meteorologi di perusahaan reasuransi Aon Benfield, seperti dilansir Reuters.
Layanan Cuaca Nasional memprediksi curah hujan bisa mencapai 50 inci di beberapa wilayah pesisir Texas. Pihak layanan darurat di Houston mengatakan kepada 2,3 juta penduduk kota agar naik ke atap rumah jika perlu untuk menyelamatkan diri.
”Airnya tepat di depan pintu kami,” kata Jasmine Melendez, 23, ibu tiga anak termasuk bayi yang baru berumur satu minggu. ”Kami juga khawatir tentang anak-anak, terutama bayi.”
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana pergi ke Texas pada hari Selasa untuk melakukan survei kerusakan akibat Badai Harvey. Rencana kunjungan Trump disampaikan pihak Gedung Putih pada hari Minggu.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan pada hari Minggu bahwa 54 wilayah dinyatakan sebagai daerah bencana.
Bandara Interkontinental George Bush Houston, salah satu bandara tersibuk di AS dan Bandara William P Hobby menghentikan semua penerbangan komersial sejak hari Minggu.
Menurut layanan pelacak penerbangan FlightAware.con, sekitar 1.500 penerbangan masuk dan keluar dari Houston dibatalkan karena badai.
Para penduduk kota terpadat keempat di AS terpaksa mengungsi dengan perahu. Banjir bandang yang masih berlangsung hingga hari ini (28/8/2017) imbas dari Badai Harvey yang memporak-porandakan Texas sejak pekan lalu.
Badai dan banjir telah menewaskan dua orang. Layanan Cuaca Nasional mengatakan, banjir bandang diperkirakan akan bertahan lama karena curah hujan yang tinggi diprediksi akan terus terjadi dalam satu minggu.
”Apa yang kita lihat adalah peristiwa banjir paling menghancurkan dalam sejarah Houston yang tercatat. Kami melihat tingkat curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Steve Bowen, kepala meteorologi di perusahaan reasuransi Aon Benfield, seperti dilansir Reuters.
Layanan Cuaca Nasional memprediksi curah hujan bisa mencapai 50 inci di beberapa wilayah pesisir Texas. Pihak layanan darurat di Houston mengatakan kepada 2,3 juta penduduk kota agar naik ke atap rumah jika perlu untuk menyelamatkan diri.
”Airnya tepat di depan pintu kami,” kata Jasmine Melendez, 23, ibu tiga anak termasuk bayi yang baru berumur satu minggu. ”Kami juga khawatir tentang anak-anak, terutama bayi.”
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana pergi ke Texas pada hari Selasa untuk melakukan survei kerusakan akibat Badai Harvey. Rencana kunjungan Trump disampaikan pihak Gedung Putih pada hari Minggu.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan pada hari Minggu bahwa 54 wilayah dinyatakan sebagai daerah bencana.
Bandara Interkontinental George Bush Houston, salah satu bandara tersibuk di AS dan Bandara William P Hobby menghentikan semua penerbangan komersial sejak hari Minggu.
Menurut layanan pelacak penerbangan FlightAware.con, sekitar 1.500 penerbangan masuk dan keluar dari Houston dibatalkan karena badai.
(mas)