Sempat Mati Suri, Indonesia Hidupkan Kembali Duta Muda ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menghidupkan kembali Duta Muda ASEAN. Duta Muda ASEAN dipilih melalui seleksi yang panjang dengan calon yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kemlu RI, Jose Tavares, mengatakan, setidaknya ada 700 orang dari seluruh wilayah Indonesia yang mengajukan diri menjadi Duta Muda ASEAN. Dari ratusan orang tersebut terpilih 53 orang, namun tiga di antaranya tidak bisa hadir dalam proses pematangan di Jakarta.
"Seleksi Duta Muda ASEAN sudah dimulai sejak Mei. Salah satunya lewat penulisan esai dengan dua tema 'Jika Aku Menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN', 'Sebagai Duta ASEAN, Apa Arti ASEAN untuk Kamu?' dan 'Apa yang Kamu Harapkan dari ASEAN?'," ucap Jose pada Kamis (24/8/2017).
"Dari seleksi, kita berharap mendapat 68 calon. Setelah diseleksi ternyata terpilih 53 orang dan tiga tidak bisa hadir karena berbagai alasan. Saat ini, ada 50 orang yang mengikuti pembekalan di Jakarta," ujarnya.
Ke-50 orang tersebut saat ini tengah menjalani karantina dan pemantapan. Materi yang akan diberikan selama karantina antara lain mengenai perkembangan kerja sama ASEAN, public speaking, kepemimpinan, kewirausahaan, beauty class dan kunjungan ke kantor Marta Tilaar Group serta ke salah satu media di Jakarta. Pada periode ini akan dilakukan penilaian yang menjadi dasar penetapan 10 peserta terbaik.
Putaran final pemilihan Duta Muda ASEAN Indonesia akan dilakukan pada 29 Agustus 2017 di Balai Sarbini, Jakarta Pusat. Dua orang pemenang terbaik akan dinobatkan sebagai Duta Muda ASEAN Indonesia 2017 serta mendapatkan hadiah berupa piala, Pin Emas 18 karat dan sertifikat. Mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk dilibatkan pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Ditjen Kerja Sama ASEAN.
Jose menambahkan, pemlihan Duta Muda ASEAN sejatinya sempat mengalami mati suri. Namun, untuk memperingati 50 tahun terbentuknya ASEAN, maka pemilihan Duta Muda ASEAN akhirnya dihidupkan kembali.
Dari seluruh negara ASEAN, baru Indonesia yang menghidupkan lagi Duta Muda ASEAN. Jose berharap, negara-negara lain di ASEAN mengikuti jejak Indonesia.
Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kemlu RI, Jose Tavares, mengatakan, setidaknya ada 700 orang dari seluruh wilayah Indonesia yang mengajukan diri menjadi Duta Muda ASEAN. Dari ratusan orang tersebut terpilih 53 orang, namun tiga di antaranya tidak bisa hadir dalam proses pematangan di Jakarta.
"Seleksi Duta Muda ASEAN sudah dimulai sejak Mei. Salah satunya lewat penulisan esai dengan dua tema 'Jika Aku Menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN', 'Sebagai Duta ASEAN, Apa Arti ASEAN untuk Kamu?' dan 'Apa yang Kamu Harapkan dari ASEAN?'," ucap Jose pada Kamis (24/8/2017).
"Dari seleksi, kita berharap mendapat 68 calon. Setelah diseleksi ternyata terpilih 53 orang dan tiga tidak bisa hadir karena berbagai alasan. Saat ini, ada 50 orang yang mengikuti pembekalan di Jakarta," ujarnya.
Ke-50 orang tersebut saat ini tengah menjalani karantina dan pemantapan. Materi yang akan diberikan selama karantina antara lain mengenai perkembangan kerja sama ASEAN, public speaking, kepemimpinan, kewirausahaan, beauty class dan kunjungan ke kantor Marta Tilaar Group serta ke salah satu media di Jakarta. Pada periode ini akan dilakukan penilaian yang menjadi dasar penetapan 10 peserta terbaik.
Putaran final pemilihan Duta Muda ASEAN Indonesia akan dilakukan pada 29 Agustus 2017 di Balai Sarbini, Jakarta Pusat. Dua orang pemenang terbaik akan dinobatkan sebagai Duta Muda ASEAN Indonesia 2017 serta mendapatkan hadiah berupa piala, Pin Emas 18 karat dan sertifikat. Mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk dilibatkan pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Ditjen Kerja Sama ASEAN.
Jose menambahkan, pemlihan Duta Muda ASEAN sejatinya sempat mengalami mati suri. Namun, untuk memperingati 50 tahun terbentuknya ASEAN, maka pemilihan Duta Muda ASEAN akhirnya dihidupkan kembali.
Dari seluruh negara ASEAN, baru Indonesia yang menghidupkan lagi Duta Muda ASEAN. Jose berharap, negara-negara lain di ASEAN mengikuti jejak Indonesia.
(mas)