PBB Gagalkan Paket dari Korut ke Badan Senjata Kimia Suriah

Selasa, 22 Agustus 2017 - 10:20 WIB
PBB Gagalkan Paket dari...
PBB Gagalkan Paket dari Korut ke Badan Senjata Kimia Suriah
A A A
NEW YORK - Rezim Korea Utara (Korut) diketahui dua kali melakukan pengiriman ke sebuah badan pemerintah Suriah yang bertanggung jawab atas senjata kimia. Pengiriman yang dilakukan dalam enam bulan terakhir itu berhasil di gagalkan.

Hal itu terungkap dalam sebuah laporan rahasia mengenai pelanggaran sanksi Korut. Namun laporan oleh panel pakar PBB yang independen itu tidak memberikan rincian kapan atau dimana terjadinya pencegatan atau apa yang dikirimkan.

"Panel tersebut sedang menyelidiki zat kimia terlarang, rudal balistik dan kerja sama senjata konvensional antara Suriah dan Korut," tulis para ahli dalam laporan setebal 37 halaman tersebut.

"Dua negara anggota mencantumkan pengiriman yang diperuntunkkan untuk Suriah. Negara Anggota lain memberi tahu panel bahwa mereka memiliki alasan untuk percaya bahwa barang tersebut merupakan bagian dari kontrak KOMID dengan Suriah," menurut laporan tersebut seperti disitir dari Reuters, Selasa (22/8/2017).

KOMID adalah Korea Mining Development Trading Corporation. Program tersebut masuk daftar hitam oleh Dewan Keamanan pada tahun 2009. Program itu digambarkan sebagai agen senjata utama Pyongyang dan pengekspor peralatan yang berkaitan dengan rudal balistik dan senjata konvensional. Pada bulan Maret 2016 dewan juga memasukkan dua wakil KOMID di Suriah.

"Para penerima adalah entitas Suriah yang ditunjuk oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat sebagai perusahaan terdepan untuk Scientific Studies and Research Center (SSRC) Suriah, entitas Suriah yang diidentifikasi oleh Panel karena bekerja sama dengan KOMID dalam pengiriman barang terlarang sebelumnya," tulis para ahli PBB.

SSRC telah mengawasi program senjata kimia negara tersebut sejak tahun 1970an.

Para pakar PBB mengatakan kegiatan antara Suriah dan Korut yang mereka selidiki termasuk kerjasama program rudal scud Suriah dan pemeliharaan serta perbaikan sistem pertahanan udara rudal permukaan ke udara Suriah.

Para ahli mengatakan mereka juga menyelidiki penggunaan gas saraf VX di Malaysia untuk membunuh saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-un yang terasing pada bulan Februari lalu.

Misi Diplomatik Korut dan Suriah di Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Korut telah mendapat sanksi PBB sejak tahun 2006 karena rudal balistik dan program nuklirnya. Dewan Keamanan PBB juga telah meningkatkan sejumlah sanksi untuk menanggapi lima uji coba senjata nuklir dan empat rudal jarak jauh Korut.

Sementara Suriah setuju untuk menghancurkan senjata kimianya pada tahun 2013 dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia dan AS. Namun, para diplomat dan inspektur senjata menduga Suriah mungkin secara diam-diam mempertahankan atau mengembangkan kemampuan senjata kimia baru.

Selama perang sipil yang berkecamuk lebih dari enam tahun di negara tersebut, Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia mengatakan bahwa senjata kimia telah digunakan setidaknya dua kali, sementara penggunaan klorin sebagai senjata telah tersebar luas. Pemerintah Suriah telah berkali-kali membantah menggunakan senjata kimia.
(ian)
Berita Terkait
Dilaporkan Sakit Keras,...
Dilaporkan Sakit Keras, Jong-un Kirim Surat ke Bashar Al-Assad
Disaksikan Kim Jong...
Disaksikan Kim Jong Un, Begini Dahsyatnya Kekuatan Artileri Militer Korea Utara
Iran dan Korut Dituduh...
Iran dan Korut Dituduh Bantu Suriah Bangun Reaktor Nuklir
3 Negara Pendukung Bashar...
3 Negara Pendukung Bashar al-Assad, 2 di Antaranya Bersenjata Nuklir
Kekuatan Militer Negara...
Kekuatan Militer Negara Iran, Suriah, Korut dan Oman jika Berkoalisi
Pasukan Turki Siap Gelar...
Pasukan Turki Siap Gelar Operasi Darat ke Suriah Utara
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
2 jam yang lalu
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
5 jam yang lalu
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
6 jam yang lalu
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
6 jam yang lalu
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
7 jam yang lalu
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
8 jam yang lalu
Infografis
Paket Senjata Rp1.684...
Paket Senjata Rp1.684 Triliun Ditawarkan Trump ke Arab Saudi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved