ISIS Klaim Serangan Teror Barcelona
A
A
A
BARCELONA - Kelompok ekstrimis ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror di Barcelona. Kelompok ini kerap mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serang teroris lainnya di Eropa, termasuk serangan dengan menggunakan kendaraan.
Klaim kelompok ekstremis tersebut dimuat di kantor berita milik mereka, Amaq. "Pelaku serangan di Barcelona adalah tentara negara Islam dan melakukan operasi atas perintah Khilafah untuk menargetkan negara-negara koalisi," bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari Independent, Jumat (18/8/2017).
Koalisi mengacu pada pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) yang memerangi ISIS di Irak dan Suriah.
ISIS sering dengan cepat mengklaim bertanggung jawab atas serangan teroris di Eropa dan tempat lain, bahkan jika mereka telah dilakukan oleh apa yang disebut 'serigala tunggal'.
Namun Rita Katz, direktur kelompok intelijen SITE, mengatakan bahwa klaim Amaq didahului dengan perayaan dari komunitas ISIS, mungkin menunjukkan pengetahuan kelompok tentang rencana.
Kelompok ini telah menderita kerugian parah di medan perang baru-baru ini, kehilangan Mosul, benteng kota utamanya di Irak, pada bulan Juli. Para ahli khawatir hal ini bisa mendorong Isis untuk menyesuaikan taktik perang gerilya di kota-kota Barat.
Sedikitnya 12 orang tewas dan 80 lainnya terluka dalam serangan tersebut. Pihak kepolisian juga dilaporkan telah menangkap dua orang tersangka.
Sebuah mobil van putih melaju zig zag dan menabrak para pejalan kaki di salah satu destinasi wisata favorit di Barcelona, Las Ramblas. Mobil van yang digunakan dalam aksi teror itu diyakini telah disewa oleh seorang berkewarganegaraan Prancis bernama Driss Oukabir. Aksi teror itu dilakukan setelah jam 5 sore waktu setempat.
Klaim kelompok ekstremis tersebut dimuat di kantor berita milik mereka, Amaq. "Pelaku serangan di Barcelona adalah tentara negara Islam dan melakukan operasi atas perintah Khilafah untuk menargetkan negara-negara koalisi," bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari Independent, Jumat (18/8/2017).
Koalisi mengacu pada pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) yang memerangi ISIS di Irak dan Suriah.
ISIS sering dengan cepat mengklaim bertanggung jawab atas serangan teroris di Eropa dan tempat lain, bahkan jika mereka telah dilakukan oleh apa yang disebut 'serigala tunggal'.
Namun Rita Katz, direktur kelompok intelijen SITE, mengatakan bahwa klaim Amaq didahului dengan perayaan dari komunitas ISIS, mungkin menunjukkan pengetahuan kelompok tentang rencana.
Kelompok ini telah menderita kerugian parah di medan perang baru-baru ini, kehilangan Mosul, benteng kota utamanya di Irak, pada bulan Juli. Para ahli khawatir hal ini bisa mendorong Isis untuk menyesuaikan taktik perang gerilya di kota-kota Barat.
Sedikitnya 12 orang tewas dan 80 lainnya terluka dalam serangan tersebut. Pihak kepolisian juga dilaporkan telah menangkap dua orang tersangka.
Sebuah mobil van putih melaju zig zag dan menabrak para pejalan kaki di salah satu destinasi wisata favorit di Barcelona, Las Ramblas. Mobil van yang digunakan dalam aksi teror itu diyakini telah disewa oleh seorang berkewarganegaraan Prancis bernama Driss Oukabir. Aksi teror itu dilakukan setelah jam 5 sore waktu setempat.
(ian)