Netanyahu Tolak Gelar Pemilu Dini di Israel
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk tidak mengadakan pemilihan umum dini di Israel. Keputusan ini diambil di tengah investigasi korupsi yang sedang berlangsung terhadap Netanyahu dan keluarganya.
Menurut laporan kantor Penyiaran Publik Israel, Netanyahu dalam sebuah pertemuan pribadi dengan anggota partai Likudnya mengecam keras semua usaha yang bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahnya saat ini. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan tudingan korupsi terhadap Netanyahu, dan juga keluarganya.
"Mereka mencoba membuat saya dan mencoba untuk menjatuhkan sayap kanan," kata Netanyahu dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (8/8).
"Ini bukan hal baru. Mereka telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menjatuhkan sayap kanan. Namun, saya tidak melihat kita akan melakukan pemilihan dini sekarang," sambungnya.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menuduh Menteri Perhubungan Israel Katz telah berkomplot dengan kelompok sayap kiri untuk melawannya.
Netanyahu telah menghadapi badai di tengah rakit tuduhan korupsi. Dia telah diinterogasi oleh polisi pada empat kesempatan terpisah sepanjang tahun ini atas tuduhan penyuapan, kecurangan dan pelanggaran kepercayaan.
Pekan lalu, Jaksa Penuntut Umum sampai pada kesepakatan dengan mantan tangan kanan Netanyahu, Ari Harow untuk menjadi saksi negara. Jika Harow memberikan bukti melawan mantan bosnya, hal itu akan meningkatkan peluang Netanyahu menghadapi dakwaan.
Meskipun Netanyahu tidak akan dipaksa untuk mengundurkan diri jika didakwa, hal itu akan meningkatkan tekanan pada dia untuk mengundurkan diri setelah 11 tahun menjabat.
Menurut laporan kantor Penyiaran Publik Israel, Netanyahu dalam sebuah pertemuan pribadi dengan anggota partai Likudnya mengecam keras semua usaha yang bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahnya saat ini. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan tudingan korupsi terhadap Netanyahu, dan juga keluarganya.
"Mereka mencoba membuat saya dan mencoba untuk menjatuhkan sayap kanan," kata Netanyahu dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (8/8).
"Ini bukan hal baru. Mereka telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menjatuhkan sayap kanan. Namun, saya tidak melihat kita akan melakukan pemilihan dini sekarang," sambungnya.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menuduh Menteri Perhubungan Israel Katz telah berkomplot dengan kelompok sayap kiri untuk melawannya.
Netanyahu telah menghadapi badai di tengah rakit tuduhan korupsi. Dia telah diinterogasi oleh polisi pada empat kesempatan terpisah sepanjang tahun ini atas tuduhan penyuapan, kecurangan dan pelanggaran kepercayaan.
Pekan lalu, Jaksa Penuntut Umum sampai pada kesepakatan dengan mantan tangan kanan Netanyahu, Ari Harow untuk menjadi saksi negara. Jika Harow memberikan bukti melawan mantan bosnya, hal itu akan meningkatkan peluang Netanyahu menghadapi dakwaan.
Meskipun Netanyahu tidak akan dipaksa untuk mengundurkan diri jika didakwa, hal itu akan meningkatkan tekanan pada dia untuk mengundurkan diri setelah 11 tahun menjabat.
(esn)