Turki Tuding Jerman Lindungi Teroris
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh Jerman membantu teroris. Tudingan ini muncul setelah Jerman tidak menanggapi ribuan dokumen yang dikirim ke Berlin atau menyerahkan tersangka yang diinginkan oleh pihak berwenang Turki.
"Jerman bersekongkol dengan teroris," kata Erdogan dalam sebuah konferensi di provinsi Rize, yang berada di dekat Laut Hitam, dalam komentar yang kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Erdogan menuturkan, pihaknya setidaknya sudah mengirimkan 4000 dokumen kepada pemerintah Jerman. Namun, sampai saat ini Berlin belum sekalipun memberikan respon atas dokumen tersebut.
"Kami telah memberi (Kanselir Jerman Angela) Merkel 4.500 berkas, namun kami belum mendapat satu pun jawaban dari mereka," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (8/8).
"Bila ada teroris, mereka bisa memberi tahu kita untuk mengembalikan orang itu. Anda tidak akan menyerahkan yang Anda miliki kepada kami, tapi Anda bisa meminta kami untuk menyerahkan (teroris) kepada Anda. Jadi Anda punya pengadilan, tapi kita tidak di Turki?" tanya Erdogan.
Ketegangan antara Jerman dan Turki dimulai saat Erdogan menerbitakan rencana referendum konstitusi beberapa waktu lalu. Saat itu, Jerman melarang sejumlah Menteri Turki yang ingin mengkampanyekan referendum ini kepada warga Turki di Jerman untuk memasuki negara mereka. Hal ini membuat Ankara marah.
"Jerman bersekongkol dengan teroris," kata Erdogan dalam sebuah konferensi di provinsi Rize, yang berada di dekat Laut Hitam, dalam komentar yang kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Erdogan menuturkan, pihaknya setidaknya sudah mengirimkan 4000 dokumen kepada pemerintah Jerman. Namun, sampai saat ini Berlin belum sekalipun memberikan respon atas dokumen tersebut.
"Kami telah memberi (Kanselir Jerman Angela) Merkel 4.500 berkas, namun kami belum mendapat satu pun jawaban dari mereka," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (8/8).
"Bila ada teroris, mereka bisa memberi tahu kita untuk mengembalikan orang itu. Anda tidak akan menyerahkan yang Anda miliki kepada kami, tapi Anda bisa meminta kami untuk menyerahkan (teroris) kepada Anda. Jadi Anda punya pengadilan, tapi kita tidak di Turki?" tanya Erdogan.
Ketegangan antara Jerman dan Turki dimulai saat Erdogan menerbitakan rencana referendum konstitusi beberapa waktu lalu. Saat itu, Jerman melarang sejumlah Menteri Turki yang ingin mengkampanyekan referendum ini kepada warga Turki di Jerman untuk memasuki negara mereka. Hal ini membuat Ankara marah.
(esn)