Pesawat Militer AS Jatuh di Lepas Pantai Australia, 3 Marinir Hilang

Sabtu, 05 Agustus 2017 - 23:34 WIB
Pesawat Militer AS Jatuh...
Pesawat Militer AS Jatuh di Lepas Pantai Australia, 3 Marinir Hilang
A A A
SYDNEY - Tim penyelamat mencari tiga Marinir Amerika Serikat (AS) yang hilang setelah pesawat mereka jatuh ke laut di lepas pantai timur Australia pada hari Sabtu (5/8/2017). Demikian pernyataan Korps Marinir AS.

"Dua puluh tiga personil lainnya di dalam pesawat tilt-rotor MV-22 Osprey telah diselamatkan Pasukan Ekspedisi Kelautan III, yang berbasis di Okinawa, Jepang," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters.

Menurut pernyataan itu, pesawat tersebut terbang dari USS Bonhomme Richard (LHD 6), sebuah kapal amfibi, dan beroperasi secara reguler saat jatuh ke laut. Perahu dan sejumlah pesawat terbang di kapal segera meluncurkan usaha pencarian dan penyelamatan.

Korps Marinir AS mengatakan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki namun tidak memberikan informasi tambahan. Insiden itu sendiri terjadi di lepas pantai Teluk Shoalwater, di negara bagian Queensland, Australia timur laut, Australia.

"Kementerian pertahanan mengatakan satu orang telah dibawa ke rumah sakit Rockhampton," kata seorang juru bicara Ambulans Queensland. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

The Bonhomme Richard Expeditionary Strike Group berada di Australia untuk berpartisipasi dalam manuver pelatihan gabungan yang melibatkan lebih dari 33.000 personel militer AS dan Australia, yang berakhir dua minggu yang lalu.

Latihan tersebut melibatkan partisipasi MV-22 Ospreys yang mempraktikkan penyebaran tim pengintaian Marinir AS.

Pesawat Osprey telah mengalami serangkaian insiden di belahan dunia lain. Pesawat ini diproduksi oleh Boeing Co dan Textron Inc Bell Helicopter. Burung besi ini dirancang untuk lepas landas seperti helikopter dan memutar baling-balingnya untuk terbang seperti pesawat terbang

Perkembangannya hampir dibatalkan setelah kematian 23 Marinir selama pengujian penerbangan pada tahun 2000, namun kecepatan dan jangkauannya membuatnya sangat populer dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Desember, militer AS mengebiri armada Osprey-nya di Jepang, setelah salah satu pesawat terbang jatuh ke laut, melukai lima awak kapal saat sebuah selang yang terhubung ke pesawat tersebut pecah saat latihan pengisian bahan bakar.

Australia telah mengirim pasukan untuk berperang dengan pasukan koalisi pimpinan AS di Afghanistan dan Irak.
(ian)
Berita Terkait
Militer Indonesia, Australia,...
Militer Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat Latihan Bersama
Australia Akan Beli...
Australia Akan Beli 5 Kapal Selam Nuklir Amerika Serikat
Panglima TNI Terima...
Panglima TNI Terima Kunjungan Penjabat Menhan AS Christopher Miller
Ini Perbedaan Vaksin...
Ini Perbedaan Vaksin Booster di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia
Wartawan Australia Jadi...
Wartawan Australia Jadi Korban Keberingasan Polisi AS
Timnas Sepak Bola Putri...
Timnas Sepak Bola Putri Amerika Serikat Raih Medali Perunggu
Berita Terkini
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
3 jam yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
5 jam yang lalu
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
5 jam yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
6 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
8 jam yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
8 jam yang lalu
Infografis
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Papua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved