Perangi Islamofobia, Muslimah AS Calonkan Diri Jadi Anggota Senat

Sabtu, 29 Juli 2017 - 16:10 WIB
Perangi Islamofobia,...
Perangi Islamofobia, Muslimah AS Calonkan Diri Jadi Anggota Senat
A A A
WASHINGTON - Seorang Muslimah Amerika Serikat (AS), Deedra Abboud, maju mencalonkan diri sebagai anggota Senat dalam pemilihan 2018 nanti. Ia memutuskan maju karena menilai politik AS telah berubah sejak Presiden Donald Trump mulai berkuasa.

Terpilihnya Trump sebagai orang nomor satu di negara itu telah menimbulkan kegelisahan dan rasa tidak nyaman bagi kaum minoritas.

"Pada 2016, saya menjadi sangat kecewa dengan bagaimana pemimpin terpilih sengaja menyerang dan meminggirkan rekan-rekan Amerika saya, dan lebih buruk lagi bahwa rekan mereka tidak membela konstituen mereka sendiri melawan serangan tersebut," kata Abboud seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (29/7/2017).

Pengacara berbasis di Phoenix itu sendiri mengaku pernah mengalami beberapa insiden Islamofobia.

"Selain serangan online seperti bola salju dan satu demonstrasi supremasi kulit putih di sebuah acara (benar-benar damai tapi dengan banyak komentar anti-Muslim), saya telah memiliki pengalaman negatif sejak mengumumkan kampanye saya," katanya.

Sebelum pencalonannya, Abboud mengingat kenangan akan sebuah insiden yang terjadi sepuluh tahun yang lalu. Saat itu, ia mempresentasikan sebuah pelatihan keragaman di sebuah perusahaan transportasi bandara Sky Harbor. Saat itu orang-orang melemparkan kursi ke seberang ruangan untuk memprotes kehadirannya.

"Seorang wanita duduk tepat di depanku, menatap dengan saksama dan membenciku, dan berkomentar tentang mengetahui bahwa aku benar-benar iblis dan syalku bersembunyi. Saya mengabaikannya dan melanjutkan presentasi. Kira-kira setahun kemudian, wanita itu menghubungi saya. Dia meminta maaf atas perilakunya dan mengatakan bahwa dia menyadari betapa dia telah salah paham," kenang Abboud.

Salah satu fokus utama Abboud dalam kampanyenya adalah mempersatukan warga dan membuat pemilih Amerika menjadi prioritas lagi.

"Amerika Serikat yang kuat bukan hanya tentang pertahanan tapi juga setiap dimensi kekuatan kita: efektivitas kita di dunia, ekonomi kita, sistem pendidikan kita, sistem perawatan kesehatan kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan lingkungan kita," kata Abboud.

"Kita juga harus memutuskan pernikahan antara agama dan negara yang telah berakar. Perpisahan yang kuat antara agama dan negara menjamin semua orang memiliki kebebasan beragama," imbuhnya.

Abboud percaya bahwa dengan sukarela, mencalonkan diri untuk dewan kota, dewan sekolah, dan parlemen, dapat membantu orang-orang Muslim-Amerika bangkit mengatasi kebencian.

"Sepertinya Islamofobia ada dimana-mana, tapi solusinya lokal. Di situlah kita perlu fokus," tukasnya
(ian)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia, Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Pakistan Termasuk F-16
7 menit yang lalu
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
30 menit yang lalu
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
1 jam yang lalu
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
1 jam yang lalu
Perang Makin Panas,...
Perang Makin Panas, Giliran India Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Pakistan
1 jam yang lalu
9 Fakta Unik Paus Leo...
9 Fakta Unik Paus Leo XIV yang Bikin Dunia Terbelalak
2 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved