Diusik Patroli China, Taiwan Siap Mempertahankan Diri
A
A
A
TAIPEI - Taiwan siap untuk mempertahankan diri terhadap China jika perlu. Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan sebagai tanggapan atas aksi pesawat tempur China yang terbang di atas wilayah yang dianggap Beijing sebagai provinsi yang bandel.
Menurut kementerian tersebut, militer China telah menerbangkan beberapa pesawat tempur dan pengintai di dekat Taiwan untuk latihan dalam beberapa hari terakhir.
"Tentara Pembebasan Rakyat China tidak pernah menyerah pada gagasan untuk menyelesaikan masalah melalui penggunaan kekuatan militer," kata juru bicara kementerian Chen Chung-chi.
"Kami percaya pada perdamaian. Kami tidak akan mengambil inisiatif yang dapat menyebabkan perang, tapi kami tidak akan mundur dalam menghadapi ancaman," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/7/2017).
Chen menambahkan Taiwan secara strategis siap untuk memastikan keamanannya di udara dan laut tanpa menjelaskan lebih jauh.
China belum memberikan laporan latihan baru-baru ini di dekat Taiwan. Angkatan udara China mengatakan awal bulan ini bahwa pesawat tempur dan pembomnya baru-baru ini melakukan latihan jarak jauh beberapa kali di laut, termasuk terbang di dekat Jepang dan Taiwan.
China telah semakin menegaskan dirinya dalam sengketa teritorial di Laut Cina Selatan dan Timur. Beijing juga khawatir tentang sebuah pemerintahan di Taiwan. Ketakutan China adalah niat kemerdekaan.
Beijing tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bahwa kendalinya, dan telah memperingatkan bahwa setiap langkah menuju kemerdekaan formal dapat memicu sebuah respon bersenjata.
Dengan demokratis, Taiwan tidak menunjukkan ketertarikan untuk dijalankan oleh Cina yang otokratis.
China berada di tengah program modernisasi militer yang ambisius, termasuk membangun kapal induk dan mengembangkan pesawat tempur siluman untuk memberikan kemampuan guna memproyeksikan kekuatan jauh dari wilayahnya.
Menurut kementerian tersebut, militer China telah menerbangkan beberapa pesawat tempur dan pengintai di dekat Taiwan untuk latihan dalam beberapa hari terakhir.
"Tentara Pembebasan Rakyat China tidak pernah menyerah pada gagasan untuk menyelesaikan masalah melalui penggunaan kekuatan militer," kata juru bicara kementerian Chen Chung-chi.
"Kami percaya pada perdamaian. Kami tidak akan mengambil inisiatif yang dapat menyebabkan perang, tapi kami tidak akan mundur dalam menghadapi ancaman," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/7/2017).
Chen menambahkan Taiwan secara strategis siap untuk memastikan keamanannya di udara dan laut tanpa menjelaskan lebih jauh.
China belum memberikan laporan latihan baru-baru ini di dekat Taiwan. Angkatan udara China mengatakan awal bulan ini bahwa pesawat tempur dan pembomnya baru-baru ini melakukan latihan jarak jauh beberapa kali di laut, termasuk terbang di dekat Jepang dan Taiwan.
China telah semakin menegaskan dirinya dalam sengketa teritorial di Laut Cina Selatan dan Timur. Beijing juga khawatir tentang sebuah pemerintahan di Taiwan. Ketakutan China adalah niat kemerdekaan.
Beijing tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bahwa kendalinya, dan telah memperingatkan bahwa setiap langkah menuju kemerdekaan formal dapat memicu sebuah respon bersenjata.
Dengan demokratis, Taiwan tidak menunjukkan ketertarikan untuk dijalankan oleh Cina yang otokratis.
China berada di tengah program modernisasi militer yang ambisius, termasuk membangun kapal induk dan mengembangkan pesawat tempur siluman untuk memberikan kemampuan guna memproyeksikan kekuatan jauh dari wilayahnya.
(ian)