Tillerson: Saudi Cs Harus Angkat Blokade Qatar
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, mengatalan sudah saatnya negara-negera Teluk untuk mengambil tindakan positif dengan mencabut blokade terhadap Qatar. Menurutnya, upaya pimpinan Arab Saudi untuk mengisolasi Qatar memiliki dampak negatif.
"Saya berharap sebagai pertanda itikad baik mereka akan mencabut blokade tersebut. Itu akan menjadi perkembangan positif," kata Tillerson seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (21/7/2017).
Pernyataan Tillerson ini adalah kecaman yang paling jelas terhadap Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain sejak perselisihan dimulai pada bulan Juni. Keempat negara itu menuding Qatar menjadi sponsor teroris yang dengan tegas dibantah oleh negara kaya itu.
Awal bulan ini, Tillerson memuji Qatar karena menjadi negara bagian pertama di kawasan ini yang menandatangani nota kesepahaman baru dengan Washington untuk melacak arus pendanaan teroris.
Tillerson mengatakan Qatar telah sangat agresif dalam mengimplementasikan kesepakatan tersebut untuk menangani masalah pendanaan terorisme dan teror.
"Jadi kita puas dengan usaha mereka mengundurkan diri. Saya pikir mereka juga menunjukkan kesediaan untuk duduk bersama dengan empat negara itu dan bernegosiasi serta membahas keempat tuntutan tersebut. Mereka telah menunjukkan bahwa kedaulatan dan martabat kelima negara paling banyak dipertahankan," tuturnya.
Tillerson mengatakan akan menjadi "pertanda baik" jika keempat negara mencabut blokade mereka, yang telah menutup sebagian besar rute penerbangan, dan juga perbatasan darat Qatar. Hal ini memaksa Qatar untuk mengatur pengiriman makanan darurat dari tempat lain.
Prancis Jerman dan Inggris masing-masing mengirim diplomat ke Teluk untuk menengahi krisis ini. Inggris bahkan telah menawarkan diri menjadi penjamin atas kesepakatan apapun.
"Saya berharap sebagai pertanda itikad baik mereka akan mencabut blokade tersebut. Itu akan menjadi perkembangan positif," kata Tillerson seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (21/7/2017).
Pernyataan Tillerson ini adalah kecaman yang paling jelas terhadap Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain sejak perselisihan dimulai pada bulan Juni. Keempat negara itu menuding Qatar menjadi sponsor teroris yang dengan tegas dibantah oleh negara kaya itu.
Awal bulan ini, Tillerson memuji Qatar karena menjadi negara bagian pertama di kawasan ini yang menandatangani nota kesepahaman baru dengan Washington untuk melacak arus pendanaan teroris.
Tillerson mengatakan Qatar telah sangat agresif dalam mengimplementasikan kesepakatan tersebut untuk menangani masalah pendanaan terorisme dan teror.
"Jadi kita puas dengan usaha mereka mengundurkan diri. Saya pikir mereka juga menunjukkan kesediaan untuk duduk bersama dengan empat negara itu dan bernegosiasi serta membahas keempat tuntutan tersebut. Mereka telah menunjukkan bahwa kedaulatan dan martabat kelima negara paling banyak dipertahankan," tuturnya.
Tillerson mengatakan akan menjadi "pertanda baik" jika keempat negara mencabut blokade mereka, yang telah menutup sebagian besar rute penerbangan, dan juga perbatasan darat Qatar. Hal ini memaksa Qatar untuk mengatur pengiriman makanan darurat dari tempat lain.
Prancis Jerman dan Inggris masing-masing mengirim diplomat ke Teluk untuk menengahi krisis ini. Inggris bahkan telah menawarkan diri menjadi penjamin atas kesepakatan apapun.
(ian)