Kepala Angkatan Laut AS Minta Bantuan China Soal Nuklir Korut
A
A
A
WASHINGTON - Perwira tertinggi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) meminta rekannya dari China untuk memberi pengaruh kepada Korea Utara (Korut) untuk membantu mengendalikan program nuklir dan rudalnya. Dmeikian yang diungkapkan oleh seorang pejabat AS.
Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana John Richardson berbicara dengan rekannya dari China, Wakil Laksamana Shen Jinlong, melalui telekonferensi video.
"Richardson menyuarakan keprihatinannya tentang program nuklir dan rudal serta menekankan bahwa China harus menggunakan pengaruhnya yang unik atas Korut," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/7/2017).
"Pembicaraan tersebut berlangsung selama satu jam dan keduanya berbicara tentang perlunya bekerja sama untuk mengatasi perilaku militer yang provokatif dan tidak dapat diterima oleh Korea Utara," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa usaha China untuk meyakinkan Korut telah gagal.
Trump berharap bantuan lebih besar dari China untuk memberikan pengaruh terhadap Korut, sangat bergantung pada Presiden China Xi Jinping. Kedua pemimpin tersebut memiliki pertemuan tingkat tinggi di Florida pada bulan April lalu dan Trump telah sering memuji Jinping sambil menolak kritik terhadap praktik perdagangan China.
Korut baru-baru ini mengatakan bahwa pihaknya melakukan uji coba pertama terhadap rudal balistik antar benua. Korut juga mengklaim telah menguasai teknologi untuk memasang hulu ledak nuklir di rudal tersebut.
AS secara teknis tetap berperang dengan Korut sejak Perang Korea 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan sebuah perjanjian damai. Enam dekade terakhir ini telah diselingi oleh naiknya ketegangan secara berkala dan juga retorika yang tidak lagi dimulai dengan dimulainya kembali permusuhan aktif.
Ketegangan meningkat tajam setelah Korea Utara melakukan dua uji coba senjata nuklir tahun lalu dan melakukan serangkaian uji coba rudal balistik.
Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana John Richardson berbicara dengan rekannya dari China, Wakil Laksamana Shen Jinlong, melalui telekonferensi video.
"Richardson menyuarakan keprihatinannya tentang program nuklir dan rudal serta menekankan bahwa China harus menggunakan pengaruhnya yang unik atas Korut," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/7/2017).
"Pembicaraan tersebut berlangsung selama satu jam dan keduanya berbicara tentang perlunya bekerja sama untuk mengatasi perilaku militer yang provokatif dan tidak dapat diterima oleh Korea Utara," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa usaha China untuk meyakinkan Korut telah gagal.
Trump berharap bantuan lebih besar dari China untuk memberikan pengaruh terhadap Korut, sangat bergantung pada Presiden China Xi Jinping. Kedua pemimpin tersebut memiliki pertemuan tingkat tinggi di Florida pada bulan April lalu dan Trump telah sering memuji Jinping sambil menolak kritik terhadap praktik perdagangan China.
Korut baru-baru ini mengatakan bahwa pihaknya melakukan uji coba pertama terhadap rudal balistik antar benua. Korut juga mengklaim telah menguasai teknologi untuk memasang hulu ledak nuklir di rudal tersebut.
AS secara teknis tetap berperang dengan Korut sejak Perang Korea 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan sebuah perjanjian damai. Enam dekade terakhir ini telah diselingi oleh naiknya ketegangan secara berkala dan juga retorika yang tidak lagi dimulai dengan dimulainya kembali permusuhan aktif.
Ketegangan meningkat tajam setelah Korea Utara melakukan dua uji coba senjata nuklir tahun lalu dan melakukan serangkaian uji coba rudal balistik.
(ian)