Korut Ancam Invasi Nuklir, 30.000 Tentara Australia dan AS Latihan Perang

Minggu, 16 Juli 2017 - 00:22 WIB
Korut Ancam Invasi Nuklir,...
Korut Ancam Invasi Nuklir, 30.000 Tentara Australia dan AS Latihan Perang
A A A
SYDNEY - Sekitar 30.000 tentara Australia dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan perang di Queensland utara di tengah ancaman invasi nuklir Korea Utara (Korut). Ancaman pernah dilontarkan Pyongyang terhadap Canberra karena mengikuti kebijakan Washington.

Dari total sekitar 30.000 tentara gabungan itu, sekitar 10.000 berada di Stanage Bay, sebelah utara Rockhampton. Itu adalah pantai yang jadi lokasi latihan terbesar pasukan Australia sejak Perang Dunia II. Latihan perang ini dimulai sejak kemarin dan akan berlangsung 10 hari.

Latihan perang bertajuk “Operation Talisman Sabre (TS17)” dirancang untuk mempersiapkan tentara untuk skenario invasi yang nyata.

Kekhawatiran akan invasi nuklir Korut semakin tinggi setelah rezim Kim Jong-un yang berkuasa di negara itu telah menguji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) yang diklaim bisa membawa hulu ledak nuklir untuk menjangkau wilayah AS.

”Ya, saya pikir semua orang menonton berita saat ini dan melihat betapa tidak menentu tempat di dunia ini dan ini memberi kita kesempatan fantastis untuk mempraktikkan keterampilan melawan perang tingkat tinggi,” kata Mayor Jenderal Paul McLachlan, komandan Angkatan Darat Australia kepada SBS yang dilansir Sabtu (15/7/2017) malam.

Manuver TS17 di Queensland utara ini juga melibatkan pasukan dari Selandia Baru, Jepang dan Kanada. Namun, rincian jumlah pasukan masing-masing negara itu tidak dipublikasikan.

Latihan ini akan menggunakan situs di Northern Territory, Queensland utara dan di perairan Timor, Coral dan Arafura. Kota-kota besar juga akan dimanfaatkan, meski belum ada satu pun tentara untuk misi TS14 berada di situs-situs tersebut.

"Sebagian besar peserta juga akan dilibatkan dalam dukungan jarak jauh dan 'partisipasi virtual' di lingkungan simulasi (termasuk komando, kontrol dan komunikasi) dari lokasi termasuk Brisbane dan Canberra; dan dari Amerika Serikat di Hawaii, Indiana, Virginia, Colorado dan Washington,” imbuh Deparetemen Pertahanan Australia dalam sebuah pernyataan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)