Gagal Hantam Teroris di Marawi, Bom Filipina Justru Tewaskan 2 Tentara
A
A
A
MARAWI - Dua tentara tewas dan 11 lainnya terluka setelah serangan bom udara militer Filipina gagal mencapai target teroris di Kota Marawi. Insiden blunder ini terjadi hari Rabu.
Kepala Kantor Urusan Umum Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Kolonel Edgard Arevalo mengatakan bahwa serangan bom udara meleset 250 meter dari targetnya.
Penjatuhan bom tersebut merupakan bagian dari serangan militer Filipina untuk memberangus sisa-sisa teroris terkait ISIS di Marawi.
”Dampak ledakan tersebut menyebabkan runtuhnya struktur di dekatnya. Puing-puing besar dari bangunan bertingkat secara tidak sengaja menimpa dua personel kami yang meninggal dunia,” kata Arevalo dalam sebuah pernyataan.
Sebelas tentara lainnya, kata dia, menderita luka akibat terkena pecahan peluru kecil. ”Semuanya bisa berjalan dan dalam pemulihan,” ujar Arevalo, seperti dikutip ABS-CBN, Kamis (13/7/2017).
”Kami sedih dengan kejadian yang tidak menguntungkan ini. Kami memperhatikan kebutuhan keluarga pasukan kami yang meninggal atau pun terluka,” katanya.
Arevalo mengatakan bahwa militer telah meluncurkan penyelidikan terhadap insiden blunder tersebut. Insiden salah target yang menewaskan tentara Filipina ini merupakan yang kedua kalinya.
Pada 1 Juni lalu, 11 tentara tewas setelah serangan bom udara militer Filipina gagal mencapai target teroris di Marawi.
Arevalo mengatakan, militer akan terus melakukan serangan udara meski sudah dua kali terjadi insiden blunder. ”Kami akan melanjutkan serangan udara kami karena ini dimaksudkan untuk mengusir teroris yang terkonsentrasi di daerah tersebut.”
Kepala Kantor Urusan Umum Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Kolonel Edgard Arevalo mengatakan bahwa serangan bom udara meleset 250 meter dari targetnya.
Penjatuhan bom tersebut merupakan bagian dari serangan militer Filipina untuk memberangus sisa-sisa teroris terkait ISIS di Marawi.
”Dampak ledakan tersebut menyebabkan runtuhnya struktur di dekatnya. Puing-puing besar dari bangunan bertingkat secara tidak sengaja menimpa dua personel kami yang meninggal dunia,” kata Arevalo dalam sebuah pernyataan.
Sebelas tentara lainnya, kata dia, menderita luka akibat terkena pecahan peluru kecil. ”Semuanya bisa berjalan dan dalam pemulihan,” ujar Arevalo, seperti dikutip ABS-CBN, Kamis (13/7/2017).
”Kami sedih dengan kejadian yang tidak menguntungkan ini. Kami memperhatikan kebutuhan keluarga pasukan kami yang meninggal atau pun terluka,” katanya.
Arevalo mengatakan bahwa militer telah meluncurkan penyelidikan terhadap insiden blunder tersebut. Insiden salah target yang menewaskan tentara Filipina ini merupakan yang kedua kalinya.
Pada 1 Juni lalu, 11 tentara tewas setelah serangan bom udara militer Filipina gagal mencapai target teroris di Marawi.
Arevalo mengatakan, militer akan terus melakukan serangan udara meski sudah dua kali terjadi insiden blunder. ”Kami akan melanjutkan serangan udara kami karena ini dimaksudkan untuk mengusir teroris yang terkonsentrasi di daerah tersebut.”
(mas)