Menlu RI Hadiri Pertemuan OKI di Pantai Gading
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dilaporkan menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri (KTM) ke-44 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Abidjan, Pantai Gading. Pertemuan itu diketahui akan mengusung tema “Youth, Peace and Development in a World of Solidarity”.Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Senin (10/7), Indonesia akan memanfaatkan pertemuan ini untuk mendorong negara-negara anggota OKI guna bersatu dan senantiasa mengembangkan dialog dalam menyikapi situasi di Timur Tengah saat ini. Dalam menghadapi ancaman terorisme, Indonesia menekankan pentingnya kerja sama, khususnya dalam menyelesaikan akar permasalahan.
"Peranan pemuda juga memegang peranan yang penting dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk ekstremisme, terorisme dan radikalisme. Pendidikan yang baik dengan nilai-nilai toleransi yang tinggi, saling menghormati dan budaya perdamaian perlu terus dikembangkan bagi generasi muda," kata Kemlu RI dalam siaran persnya.Pada KTM ke-44 OKI akan dibahas rancangan resolusi mengenai OIC-Contact Group on Peace and Conflict Resolution (OIC-PCR) yang diusulkan oleh Indonesia.Pertemuan ini akan menghasilkan berbagai Resolusi antara lain terkait Palestina, isu politik, terorisme, Program Aksi OKI-2025, minoritas Muslim, HAM dan kemanusiaan, keorganisasian OKI, ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya, serta teknologi informasi sebagaimana yang telah difinalisasi pada pertemuan ICECS dan pertemuan SOM pada bulan April dan Mei 2017.KTM OKI adalah pertemuan puncak tahunan tingkat Menteri Luar Negeri negara-negara anggota OKI yang dilaksanakan untuk mengkaji perkembangan pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada Konferensi Tingkat Tinggi. Pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk membahas berbagai perkembangan di kawasan dan global yang berdampak pada Dunia Islam.
"Peranan pemuda juga memegang peranan yang penting dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk ekstremisme, terorisme dan radikalisme. Pendidikan yang baik dengan nilai-nilai toleransi yang tinggi, saling menghormati dan budaya perdamaian perlu terus dikembangkan bagi generasi muda," kata Kemlu RI dalam siaran persnya.Pada KTM ke-44 OKI akan dibahas rancangan resolusi mengenai OIC-Contact Group on Peace and Conflict Resolution (OIC-PCR) yang diusulkan oleh Indonesia.Pertemuan ini akan menghasilkan berbagai Resolusi antara lain terkait Palestina, isu politik, terorisme, Program Aksi OKI-2025, minoritas Muslim, HAM dan kemanusiaan, keorganisasian OKI, ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya, serta teknologi informasi sebagaimana yang telah difinalisasi pada pertemuan ICECS dan pertemuan SOM pada bulan April dan Mei 2017.KTM OKI adalah pertemuan puncak tahunan tingkat Menteri Luar Negeri negara-negara anggota OKI yang dilaksanakan untuk mengkaji perkembangan pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada Konferensi Tingkat Tinggi. Pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk membahas berbagai perkembangan di kawasan dan global yang berdampak pada Dunia Islam.
(esn)