Sebut Jin-ping Presiden Taiwan, China Kirim Nota Protes ke AS
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China dilaporkan telah mengirimkan nota diplomatik ke Amerika Serikat (AS). Nota diplomatik ini terkait dengan kesalahan yang dibuat oleh Gedung Putih yang menyebut Xi Jin-ping sebagai Presiden Taiwan dalam transkrip resmi yang mereka rilis.
"Sejauh yang saya tahu, China telah membuat pernyataan ke pihak AS dalam hal ini. Mereka meminta maaf atas kesalahan teknis ini dan membuat koreksi yang sesuai," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dilansir Sputnik pada Senin (10/7).
Dalam transkripnya, Gedung Putih menulis XI Jin-ping Presiden dari Republik China dan bukan Republik Rakyat China. Republik China adalah nama resmi dari Taiwan, wilayah de facto China yang sampai saat ini masih berusaha untuk melepaskan diri dari Beijing.
Taiwan sebelumnya sempat membuat hubungan AS dan China memburuk. Ini disebabkan oleh keputusan Trump untuk menerima telepon dari pemimpin Taiwan, yang dianggap oleh China sebagai pelanggaran atas prinsip satu China.
Kesalahan ini sendiri bukan kesalahan pertama yang buat oleh tim adminitrasi Trump, sebelumnya tim Trump salah menuliskan keterangan gambar pertemuan saat Trump bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Di mana tim Trump menyebut Indonesia sebagai "county" atau negara bagian, bukan "country" atau negara, di keterangan gambar di akun instagram Trump.
Kesalahan tidak berhenti sampai di situ, tim Trump juga salah memberikan keterangan gambar saat Trump bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Tim Trump memberikan keterangan Trump bertemu dengan Jokowi, dan bukan Lee, di keterangan gambar di akun instagram Trump.
Gedung Putih juga salah menyebutkan jabatan Shinzo Abe. Gedung Putih menulis Abe sebagai Presiden Jepang, bukan Perdana Menteri Jepang.
"Sejauh yang saya tahu, China telah membuat pernyataan ke pihak AS dalam hal ini. Mereka meminta maaf atas kesalahan teknis ini dan membuat koreksi yang sesuai," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dilansir Sputnik pada Senin (10/7).
Dalam transkripnya, Gedung Putih menulis XI Jin-ping Presiden dari Republik China dan bukan Republik Rakyat China. Republik China adalah nama resmi dari Taiwan, wilayah de facto China yang sampai saat ini masih berusaha untuk melepaskan diri dari Beijing.
Taiwan sebelumnya sempat membuat hubungan AS dan China memburuk. Ini disebabkan oleh keputusan Trump untuk menerima telepon dari pemimpin Taiwan, yang dianggap oleh China sebagai pelanggaran atas prinsip satu China.
Kesalahan ini sendiri bukan kesalahan pertama yang buat oleh tim adminitrasi Trump, sebelumnya tim Trump salah menuliskan keterangan gambar pertemuan saat Trump bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Di mana tim Trump menyebut Indonesia sebagai "county" atau negara bagian, bukan "country" atau negara, di keterangan gambar di akun instagram Trump.
Kesalahan tidak berhenti sampai di situ, tim Trump juga salah memberikan keterangan gambar saat Trump bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Tim Trump memberikan keterangan Trump bertemu dengan Jokowi, dan bukan Lee, di keterangan gambar di akun instagram Trump.
Gedung Putih juga salah menyebutkan jabatan Shinzo Abe. Gedung Putih menulis Abe sebagai Presiden Jepang, bukan Perdana Menteri Jepang.
(esn)