Bayi di India Terlahir dengan 2 Torso, 4 Lengan dan 4 Kaki

Senin, 26 Juni 2017 - 09:43 WIB
Bayi di India Terlahir...
Bayi di India Terlahir dengan 2 Torso, 4 Lengan dan 4 Kaki
A A A
NEW DELHI - Seorang bayi perempuan lahir di India dengan dua torso, empat lengan dan empat kaki. Bayi ini meninggal tak lama setelah kelahirannya pada hari Jumat.

Kelahiran bayi tersebut menarik antusias masyarakat yang ingin melihatnya. Si bayi sempat dirawat di tempat tidur rumah sakit yang terhubung dengan mesin.

Massa antre di luar rumah sakit di Lakhisarai, Bihar, India, untuk melihat bayi tersebut setelah berita tentang kelahirannya menyebar.

Ibu bayi, Savita Devi, mengaku shock setelah kehilangan bayinya. “(Namun), saya rasa apapun yang terjadi itu terjadi untuk selamanya,” kata Savita.

”Jika bayi saya hidup dengan cacat (seperti) ini, setiap hari dalam hidupnya akan seperti kematian,” ujarnya.

Suaminya, Suresh Saw yang seorang petani, sudah berharap memiliki bayi yang sehat. ”Kami merawat setiap saat selama kehamilannya. Kami berharap bisa menyambut bayi yang sehat,” kata Suresh.

”Tapi takdir memiliki rencana yang berbeda, kali ini adalah tindakan yang kejam. Kami dikaruniai bayi cacat,” lanjut Suresh. ”Saya tidak tahu apakah akan bahagia atau merasa kasihan pada anak malang ini.”

”Tuhan pasti telah mengutuk kami karena dosa, yang telah kami lakukan di kehidupan kami sebelumnya,” imbuh Suresh.

Bayi itu semula dilarikan ke unit perawatan intensif (ICU) setelah kondisinya mulai memburuk.

Dr Mukesh Kumar, yang membantu membawa bayi ke ICU, mengatakan bahwa bayi tersebut tidak dapat diselamatkan karena tidak bisa dikembangkan sepenuhnya.

“Ini disebut deformitas bawaan,” katanya. ”Janin tidak tumbuh dengan baik di rahim karena beberapa alasan. Hal itu diganggu oleh kondisi yang sangat langka di mana kembar siam tidak terbentuk sepenuhnya,” papar dokter India ini.

”Alih-alih menumbuhkan tubuh yang terpisah, anggota tubuh bayi lainnya yang belum berkembang menyerapnya sebagai hasil polymelia,” sambung Mukesh.

”Kelainan langka terjadi di rahim saat sel terbentuk secara tidak normal selama perkembangan embrio,” imbuh dia, seperti dikutip dari Daily Mirror, Senin (26/6/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1158 seconds (0.1#10.140)