Inggris Bantah Kunjungan Kenegaraan Trump Ditunda
A
A
A
LONDON - Kantor Perdana Menteri Theresa May mengatakan tidak ada perubahan pada rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk datang ke Inggris dalam sebuah kunjungan kenegaraan. Pernyataan ini sekaligus membantah pemberitaan surat kabar Guardian yang melaporkan jika kunjungan tersebut telah ditunda.
Sebelumnya, Guardian menurunkan laporan bahwa Trump telah memberitahu Perdana Menteri Inggris, Theresa May, melalui telepon ia tidak akan datang jika ada kemungkinan demonstrasi besar-besaran. Guardian mengutip pernyataan seorang penasihat May yang tidak disebutkan namanya.
"Kami tidak akan mengomentari spekulasi tentang isi percakapan telepon pribadi," kata juru bicara kantor Perdana Menteri May.
"Ratu memberikan undangan kepada Presiden Trump untuk berkunjung ke Inggris dan tidak ada perubahan pada rencana tersebut," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/6/2017).
Gedung Putih tidak segera berkomentar atas laporan tersebut.
Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk kunjungan tersebut, yang disepakati dalam kunjungan May ke Washington pada bulan Januari. Namun media Inggris telah melaporkan bahwa rencana tersebut direncanakan untuk bulan Oktober.
Trump mendapat kecaman di Inggris bulan ini karena kritik publik atas tanggapan Walikota London Sadiq Khan terhadap serangan militan Islam di London, di mana delapan orang terbunuh. May mendapati dirinya dipaksa membela Khan, yang berasal dari partai oposisi Partai Buruh.
Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk membatalkan kunjungan tersebut. Sementara juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan bahwa Trump bermaksud untuk pergi dan bahwa dia menghargai undangan Ratu Inggris.
Sebelumnya, Guardian menurunkan laporan bahwa Trump telah memberitahu Perdana Menteri Inggris, Theresa May, melalui telepon ia tidak akan datang jika ada kemungkinan demonstrasi besar-besaran. Guardian mengutip pernyataan seorang penasihat May yang tidak disebutkan namanya.
"Kami tidak akan mengomentari spekulasi tentang isi percakapan telepon pribadi," kata juru bicara kantor Perdana Menteri May.
"Ratu memberikan undangan kepada Presiden Trump untuk berkunjung ke Inggris dan tidak ada perubahan pada rencana tersebut," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/6/2017).
Gedung Putih tidak segera berkomentar atas laporan tersebut.
Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk kunjungan tersebut, yang disepakati dalam kunjungan May ke Washington pada bulan Januari. Namun media Inggris telah melaporkan bahwa rencana tersebut direncanakan untuk bulan Oktober.
Trump mendapat kecaman di Inggris bulan ini karena kritik publik atas tanggapan Walikota London Sadiq Khan terhadap serangan militan Islam di London, di mana delapan orang terbunuh. May mendapati dirinya dipaksa membela Khan, yang berasal dari partai oposisi Partai Buruh.
Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk membatalkan kunjungan tersebut. Sementara juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan bahwa Trump bermaksud untuk pergi dan bahwa dia menghargai undangan Ratu Inggris.
(ian)