Iran Tolak Ucapan Belasungkawa AS
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan, pihaknya menolak ucapan belasungkawa yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Zarif menyebut ucapan Trump tersebut menjijikan.
"Pernyataan Gedung Putih yang menjijikkan. Orang-orang Iran menolak klaim pertemanan AS tersebut," kata Zarif melalui akun Twitter pribadinya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/6).
Seperti diketahui, kemarin sekelompok orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri telah menyerang parlemen Iran di Teheran dan makam Ayatollah Khomeini. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 12 orang.
Empat pria bersenjata menyerang gedung perkantoran parlemen pada Rabu pagi. Sementara makam pencetus revolusioner Iran, Ruhollah Khomeini, dihantam bom bunuh diri, media pemerintah melaporkan.
Anggota parlemen Elias Hazrati mengatakan kepada televisi pemerintah, bahwa tiga penyerang, satu dengan pistol dan dua dengan senapan serbu AK-47, menggerebek gedung perkantoran di komplek parlemen.
Tidak lama kemudian, Trump mengatakan, AS berdoa untuk korban tidak bersalah yang tewas dalam serangan teror di Iran. Trump lalu menyindir Iran dengan mengatakan Negeri Mullah itu menjadi korban atas kebijakannya sendiri mensponsori terorisme.
"Pernyataan Gedung Putih yang menjijikkan. Orang-orang Iran menolak klaim pertemanan AS tersebut," kata Zarif melalui akun Twitter pribadinya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/6).
Seperti diketahui, kemarin sekelompok orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri telah menyerang parlemen Iran di Teheran dan makam Ayatollah Khomeini. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 12 orang.
Empat pria bersenjata menyerang gedung perkantoran parlemen pada Rabu pagi. Sementara makam pencetus revolusioner Iran, Ruhollah Khomeini, dihantam bom bunuh diri, media pemerintah melaporkan.
Anggota parlemen Elias Hazrati mengatakan kepada televisi pemerintah, bahwa tiga penyerang, satu dengan pistol dan dua dengan senapan serbu AK-47, menggerebek gedung perkantoran di komplek parlemen.
Tidak lama kemudian, Trump mengatakan, AS berdoa untuk korban tidak bersalah yang tewas dalam serangan teror di Iran. Trump lalu menyindir Iran dengan mengatakan Negeri Mullah itu menjadi korban atas kebijakannya sendiri mensponsori terorisme.
(esn)