Investor Bonbin China Umpankan Keledai ke Harimau Picu Amarah

Kamis, 08 Juni 2017 - 11:09 WIB
Investor Bonbin China...
Investor Bonbin China Umpankan Keledai ke Harimau Picu Amarah
A A A
SHANGHAI - Aksi marah investor kebun binatang (bonbin) di China dengan mengumpankan keledai hidup kepada harimau memicu kemarahan publik. Aksi itu dipicu sengketa bisnis pengelolaan bonbin antara investor dengan pengelola bonbin.

Pelemparan keledai hidup untuk santapan harimau itu terjadi hari Senin di Taman Safari Yancheng, di Jiangsu, luar Shanghai. Video aksi investor itu viral di internet.

Keledai tersebut dilempar ke parit di kandang harimau. Dua ekor harimau kemudian menerkamnya. Sekitar 30 menit kemudian, keledai itu mati dimangsa kedua harimau.

Menurut laporan BBC, tindakan itu sebagai protes investor yang merasa investasi mereka di bonbin Yancheng telah ditipu. Investor itu tak terima karena investasinya merugi.

Dalam sebuah pernyataan di blog kebun binatang tersebut, investor mengatakan bahwa konflik muncul setelah aset kebun binatang dibekukan melalui proses pengadilan. Pembekuan aset itu mencakup larangan menjual satwa sehingga investasi pengelolaan taman satwa itu merugi.

”Karena kita tidak dapat memiliki manfaat apa-apa, kami pikir mengapa tidak mengumpankan mereka kepada harimau, setidaknya kita bisa menghemat pakan ternak,” kata seorang investor tak dikenal kepada surat kabar China, The Paper.

Para investor bahkan berencana mengumpankan domba untuk santapan harimau. Mereka juga mengancam akan menculik hewan-hewan koleksi taman safari untuk di jual ke tempat lain guna menutup kerugian yang mereka derita.

Namun, pengelola kebun bintang menghentikannya. Sejak video aksi pelemparan keledai kepada harimau oleh investor itu viral di internet, publik China melalui media sosial meluapkan kemarahannya.

”Yesus. Mungkinkah ada nasib buruk yang kemudian menjadi hewan di kebun binatang China?,” bunyi komentar salah seorang pengguna media sosial.

”Mengerikan, uang untuk orang-orang! Kunci orang-orang ini,” kesal pengguna media sosial lainnya. ”Mereka tidak termasuk dalam masyarakat yang beradab manapun!”.

Pihak pengelola kebun binatang dalam blog-nya mengaku sangat menyesal. ”Kejadian serupa tidak akan pernah terjadi lagi,” bunyi pernyataan pengelola, yang dikutip semalam (7/6/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0825 seconds (0.1#10.140)