Moskow: Diplomat Rusia yang Diusir Korban Pertikaian Politik di Moldova
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, lima diplomat Rusia yang diusir oleh pemerintah Moldova tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Kemlu Rusia menyebut, kelimanya adalah korban dari pertikaian politik yang terjadi di Moldova saat ini.
Pemerintah Moldova saat ini terbagi dalam dua kubu, yakni kubu yang mendukung perkembangann hubungan dengan Rusia dan kubu yang mendukung hubungan dengan Uni Eropa (UE). Kubu yang mendukung hubungann Rusia dipimpin oleh Presiden Moldova, Igor Dodon.
"Kedutaan Rusia di Chisinau menerima sebuah catatan dari Kementerian Luar Negeri Moldova yang menyatakan beberapa diplomat Rusia persona non grata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
"Pengusiran ini tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan diplomat Rusia, tapi lebih mencerminkan adanya permasalah politik di dalam negeri Moldova," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (30/5).
Sebelumnya,Dodon mengaku terkejut dengan keputusan Kementerian Luar Negeri Moldova untuk mengusir lima orang diplomat Rusia yang bertugas di Kedutaan Besar Rusia di Chisinau. Dia mengaku sangat marah dengan keputusan itu.
Dia menyalahkan para pejabat tinggi Moldvoba yang sangat mendukung hubungan lebih dekat antara Moldova dan Uni Eropa (UE) atas keputusan tersebut. Menurutnya, ini adalah bentuk protes atas perkembangan hubungan antara Moldova dan Rusia.
Pemerintah Moldova saat ini terbagi dalam dua kubu, yakni kubu yang mendukung perkembangann hubungan dengan Rusia dan kubu yang mendukung hubungan dengan Uni Eropa (UE). Kubu yang mendukung hubungann Rusia dipimpin oleh Presiden Moldova, Igor Dodon.
"Kedutaan Rusia di Chisinau menerima sebuah catatan dari Kementerian Luar Negeri Moldova yang menyatakan beberapa diplomat Rusia persona non grata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
"Pengusiran ini tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan diplomat Rusia, tapi lebih mencerminkan adanya permasalah politik di dalam negeri Moldova," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (30/5).
Sebelumnya,Dodon mengaku terkejut dengan keputusan Kementerian Luar Negeri Moldova untuk mengusir lima orang diplomat Rusia yang bertugas di Kedutaan Besar Rusia di Chisinau. Dia mengaku sangat marah dengan keputusan itu.
Dia menyalahkan para pejabat tinggi Moldvoba yang sangat mendukung hubungan lebih dekat antara Moldova dan Uni Eropa (UE) atas keputusan tersebut. Menurutnya, ini adalah bentuk protes atas perkembangan hubungan antara Moldova dan Rusia.
(esn)