Tentara Irak Serbu Kantung Terakhir ISIS di Mosul
A
A
A
MOSUL - Militer Irak dilaporkan sedang berusaha untuk memasuki kantung terakhir ISIS di kota Mosul. Saat ini pasukan gabungan Irak sudah mengusasi sebagai besar dari Mosul, yang disebut-sebut sebagai ibukota ISIS di Irak.
"Pasukan gabungan telah bergerak untuk merebut kembali sejumlah wilayah," kata Letnan Jenderal Abdul-Amir Yarallah, komandan kampanye militer Mosul dalam sbeuah pernyataan, sepeti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (28/5).
Dia mengatakan serangan tersebut menargetkan distrik Al-Shifa, Al-Mostashfa Al-Jomhuri, Zinjili dan Al-Sehha Al-Oula di bagian barat kota.
Sementara itu, menurut salah satu pemimpin pasukan Irak di Mosul, Kapten Uday Mohamed, tentara Irak terlebih dahulu menghujani basis ISIS dengan artileri dan rudal sebelum melakukan serangand darat.
Sejak Oktober 2016, pasukan Irak melancarkan operasi militer skala besar untuk menyingkirkan ISIS. Baghdad sempat mengurangi intensitas serangan di Mosul, setelah adanya kritik dari sejumlah organisasi kemanusiaan.
Kritik tersebut datang setelah meningkatnya korban dari sisi warga sipil di Mosul. Iran kembali melanjutkan operasi di Mosul setelah terlebih dahulu memastikan sebagian besar warga sipil telah meninggalkan wilayah Mosul yang masih diduduki ISIS.
"Pasukan gabungan telah bergerak untuk merebut kembali sejumlah wilayah," kata Letnan Jenderal Abdul-Amir Yarallah, komandan kampanye militer Mosul dalam sbeuah pernyataan, sepeti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (28/5).
Dia mengatakan serangan tersebut menargetkan distrik Al-Shifa, Al-Mostashfa Al-Jomhuri, Zinjili dan Al-Sehha Al-Oula di bagian barat kota.
Sementara itu, menurut salah satu pemimpin pasukan Irak di Mosul, Kapten Uday Mohamed, tentara Irak terlebih dahulu menghujani basis ISIS dengan artileri dan rudal sebelum melakukan serangand darat.
Sejak Oktober 2016, pasukan Irak melancarkan operasi militer skala besar untuk menyingkirkan ISIS. Baghdad sempat mengurangi intensitas serangan di Mosul, setelah adanya kritik dari sejumlah organisasi kemanusiaan.
Kritik tersebut datang setelah meningkatnya korban dari sisi warga sipil di Mosul. Iran kembali melanjutkan operasi di Mosul setelah terlebih dahulu memastikan sebagian besar warga sipil telah meninggalkan wilayah Mosul yang masih diduduki ISIS.
(esn)