Senator AS Siap Ajukan Klausul Pemakzulan Trump

Kamis, 25 Mei 2017 - 06:58 WIB
Senator AS Siap Ajukan Klausul Pemakzulan Trump
Senator AS Siap Ajukan Klausul Pemakzulan Trump
A A A
WASHINGTON - Seorang senator dari Partai Demokrat, Al Green, mengatakan bahwa ia telah mempersiapkan diri untuk memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Saat ini, Green mengaku sedang menyusun klausul pemakzulan Trump dengan bantuan pengacara konstitusional.

Senator Al Green

"Kami akan bergerak maju, dan faktanya, saya saat ini sedang menyusun, merancang jika Anda mau, klausul pemakzulan," katanya seperti dikutip dari Independent, Kamis (25/5/2017).

Green pertama kali menyerukan pemecatan presiden pekan lalu setelah Trump memecat Direktur FBI James Comey. Ia juga mengakui tengah memikirkan penyelidikan FBI mengenai kemungkinan hubungannya dengan Rusia.

"Tindakan ini, jika digabungkan, berarti intimidasi dan penyumbatan. Jika presiden tidak berada di atas hukum dia harus dikenai tuduhan pemakzulan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS," kata Green saat konferensi pers di distrik barat daya Houston.

Namun, pemakzulan menuntut lebih dari satu tuntutan tertulis. Sebuah pemakzulan penuh akan memerlukan suara mayoritas di DPR dan dua pertiga mayoritas di Senat - yang keduanya dikuasai oleh Partai Republik.

Hanya dua presiden AS yang pernah dipecat oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan keduanya kemudian dibebaskan oleh Senat.

Sementara beberapa Demokrat telah melontarkan 'kata saya', tidak ada rekan Green yang secara terbuka mendiskusikan proses inisiasi.

"Tidak seorang pun, dalam pandangan saya, terburu-buru mengambil langkah yang luar biasa untuk melengserkan presiden dari jabatannya," kata legislator Adam Schiff, panitia yang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara Trump dengan Rusia.

Politisi Demokrat yang menonjol seperti Senator Bernie Sanders dan Senator Dick Durbin juga meminta untuk menahan diri. Namun Green, bagaimanapun, mengatakan bahwa dia bersedia melakukannya sendiri jika diperlukan.

"Pada titik tertentu, kita akan menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan orang lain, dan jika tidak ada orang lain yang melakukannya, presiden telah melakukan tindakan yang tidak dapat diobati, dan saya akan membawanya atas diri saya sendiri untuk melakukan itu," katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6231 seconds (0.1#10.140)