Teka-teki Bom Paku dan Misi Bunuh Diri di Konser Ariana Grande
A
A
A
LONDON - Kepolisian Inggris belum mengungkap jenis bom yang meledak di lokasi konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, semalam. Namun, media Inggris dan para saksi mata menduga bom yang menewaskan 19 orang itu merupakan jenis bom paku untuk misi bunuh diri.
Dugaan itu masih menjadi teka-teki, karena masih dalam penyelidikan polisi. Meski demikian, dampak ledakan bom itu sangat mengerikan, di mana para saksi mengaku melihat potongan tubuh korban tewas berserakan di mana-mana.
Dugaan bom baku sebagai biang ledakan di Manchester Arena itu salah satunya dilaporkan laman TMZ yang berbasis di Inggris. ”Kami melaporkan sebuah ledakan yang merobek sebagian rotunda di luar area tempat duduk di Manchester Arena. Ada laporan bahwa alat peledak itu adalah bom paku di ransel dan mungkin ini adalah misi bunuh diri,” tulis media itu, Selasa (23/5/2017).
“Tampaknya pembom sedang menunggu di sekitar area keluar saat orang-orang keluar dari gedung,” lanjut laporan tersebut.
Kepolisian Manchester dalam sebuah pernyataan resmi mengatakan, selain 19 orang tewas, sekitar 50 orang lainnya terluka akibat ledakan di lokasi konser penyanyi Ariana Grande. Polisi juga membenarkan klaim saksi mata bahwa beberapa potongan tubuh korban berserakan di lokasi ledakan.
”Tepat sebelum pukul 22.35 pada hari Senin, 22 Mei 2017, polisi dipanggil untuk melaporkan sebuah ledakan di Manchester Arena. Sejauh ini 19 orang telah dikonfirmasi tewas, dengan sekitar 50 lainnya luka-luka,” bunyi pernyataan Kepolisian Manchester, yang dirilis di akun Twitter-nya, @gmpolice.
”(Insiden) saat ini sedang diperlakukan sebagai insiden teroris sampai polisi tahu yang sebaliknya,” lanjut pernyataan Kepolisian Manchester. Sebagian besar korban dibawa ambulans dan kendaraan polisi yang berdatangan ke lokasi ledakan.
Ariana selamat dari ledakan itu. Polisi bersenjata dan tim penjinak bom bergegas ke lokasi kejadian ketika orang-orang berebut keluar dari lokasi konser demi menyelamatkan diri.
“Saya berada di foyer, gelasnya meledak. Itu pasti sebuah bom, seluruh bangunan bergetar. Bagian tubuh ada di mana-mana, tubuh, telinga. Itu adalah hal terburuk yang pernah saya lihat. Tubuh ada di mana-mana,” kata seorang saksi mata yang diidentifikasi dengan nama pendek Emma kepada radio BBC Manchester.
”Itu menghancurkan kaca dan ada api setelah itu. Saya tidak tahu bagaimana kita bertahan. Kaca pengaman semuanya telah hilang. Telinga saya masih berdengung,” ujarnya.
”Saya tidak bisa mendapatkan gambaran mayat-mayat itu dari kepala saya, tapi saya harus mengatakan bahwa tas kami pasti sudah diperiksa dan petugas keamanan hadir sepanjang acara,” katanya.
Dugaan itu masih menjadi teka-teki, karena masih dalam penyelidikan polisi. Meski demikian, dampak ledakan bom itu sangat mengerikan, di mana para saksi mengaku melihat potongan tubuh korban tewas berserakan di mana-mana.
Dugaan bom baku sebagai biang ledakan di Manchester Arena itu salah satunya dilaporkan laman TMZ yang berbasis di Inggris. ”Kami melaporkan sebuah ledakan yang merobek sebagian rotunda di luar area tempat duduk di Manchester Arena. Ada laporan bahwa alat peledak itu adalah bom paku di ransel dan mungkin ini adalah misi bunuh diri,” tulis media itu, Selasa (23/5/2017).
“Tampaknya pembom sedang menunggu di sekitar area keluar saat orang-orang keluar dari gedung,” lanjut laporan tersebut.
Kepolisian Manchester dalam sebuah pernyataan resmi mengatakan, selain 19 orang tewas, sekitar 50 orang lainnya terluka akibat ledakan di lokasi konser penyanyi Ariana Grande. Polisi juga membenarkan klaim saksi mata bahwa beberapa potongan tubuh korban berserakan di lokasi ledakan.
”Tepat sebelum pukul 22.35 pada hari Senin, 22 Mei 2017, polisi dipanggil untuk melaporkan sebuah ledakan di Manchester Arena. Sejauh ini 19 orang telah dikonfirmasi tewas, dengan sekitar 50 lainnya luka-luka,” bunyi pernyataan Kepolisian Manchester, yang dirilis di akun Twitter-nya, @gmpolice.
”(Insiden) saat ini sedang diperlakukan sebagai insiden teroris sampai polisi tahu yang sebaliknya,” lanjut pernyataan Kepolisian Manchester. Sebagian besar korban dibawa ambulans dan kendaraan polisi yang berdatangan ke lokasi ledakan.
Ariana selamat dari ledakan itu. Polisi bersenjata dan tim penjinak bom bergegas ke lokasi kejadian ketika orang-orang berebut keluar dari lokasi konser demi menyelamatkan diri.
“Saya berada di foyer, gelasnya meledak. Itu pasti sebuah bom, seluruh bangunan bergetar. Bagian tubuh ada di mana-mana, tubuh, telinga. Itu adalah hal terburuk yang pernah saya lihat. Tubuh ada di mana-mana,” kata seorang saksi mata yang diidentifikasi dengan nama pendek Emma kepada radio BBC Manchester.
”Itu menghancurkan kaca dan ada api setelah itu. Saya tidak tahu bagaimana kita bertahan. Kaca pengaman semuanya telah hilang. Telinga saya masih berdengung,” ujarnya.
”Saya tidak bisa mendapatkan gambaran mayat-mayat itu dari kepala saya, tapi saya harus mengatakan bahwa tas kami pasti sudah diperiksa dan petugas keamanan hadir sepanjang acara,” katanya.
(mas)