Pidato Promosi Nikah Sejenis, Wajah CEO Qantas Ditimpuk Kue
A
A
A
SYDNEY - CEO Qantas Australia, Alan Joyce, diserang dengan ditimpuk wajahnya dengan kue saat berpidato di forum bisnis, di mana dia mempromosikan pernikahan sejenis. Penyerang bos maskapai itu telah ditangkap dan akan dibawa ke pengadilan bulan depan.
Pelaku penyerangan diketahui bernama Tony Overheu, 67, seorang pensiunan yang kini jadi petani. Dia tiba-tiba naik ke podium, mendekati Joyce dan menimpukkan kue lemon ke wajah bos maskapai Qantas itu.
Serangan terjadi kemarin. Overheu dikenai tuduhan melakukan penyerangan, pelanggaran, kerusakan dan memberikan keterangan palsu kepada polisi.
Overheu kepada media menyampaikan kritik keras terhadap Qantas dan perusahaan lainnya termasuk Airbnb, Wesfarmers dan Holden karena mempromosikan pernikahan sesama jenis.
Sementara itu, Joyce mengatakan kepada wartawan bahwa dia berniat mengajukan tuntutan kepada Overheu.
”Polisi melanjutkan penyelidikan mereka dan niat saya adalah mengirim pesan bahwa perilaku semacam ini tidak dapat diterima dan saya memiliki keinginan untuk mengajukan tuntutan,” kata Joyce, seperti dikutip 9news.com.au, Kamis (11/5/2017).
Overheu mengaku pernah bertemu Joyce pada pertemuan sarapan pagi di hotel Hyatt Regency Perth kemarin.
”Alan Joyce dibayar AUS13 juta untuk menjalankan perusahaan penerbangan agar tidak meluluhkan Australia secara sosial dari keinginannya,” kata Overheu. ”Qantas menghina banyak staf dan penumpang dengan propaganda boarding pass mereka.”
Overheu mengaku pergi ke toko kue hari sebelumnya. Dia sengaja memesan kue lembut agar tidak menimbulkan luka fisik pada bos Qantas yang akan dia serang.
Pelaku penyerangan diketahui bernama Tony Overheu, 67, seorang pensiunan yang kini jadi petani. Dia tiba-tiba naik ke podium, mendekati Joyce dan menimpukkan kue lemon ke wajah bos maskapai Qantas itu.
Serangan terjadi kemarin. Overheu dikenai tuduhan melakukan penyerangan, pelanggaran, kerusakan dan memberikan keterangan palsu kepada polisi.
Overheu kepada media menyampaikan kritik keras terhadap Qantas dan perusahaan lainnya termasuk Airbnb, Wesfarmers dan Holden karena mempromosikan pernikahan sesama jenis.
Sementara itu, Joyce mengatakan kepada wartawan bahwa dia berniat mengajukan tuntutan kepada Overheu.
”Polisi melanjutkan penyelidikan mereka dan niat saya adalah mengirim pesan bahwa perilaku semacam ini tidak dapat diterima dan saya memiliki keinginan untuk mengajukan tuntutan,” kata Joyce, seperti dikutip 9news.com.au, Kamis (11/5/2017).
Overheu mengaku pernah bertemu Joyce pada pertemuan sarapan pagi di hotel Hyatt Regency Perth kemarin.
”Alan Joyce dibayar AUS13 juta untuk menjalankan perusahaan penerbangan agar tidak meluluhkan Australia secara sosial dari keinginannya,” kata Overheu. ”Qantas menghina banyak staf dan penumpang dengan propaganda boarding pass mereka.”
Overheu mengaku pergi ke toko kue hari sebelumnya. Dia sengaja memesan kue lembut agar tidak menimbulkan luka fisik pada bos Qantas yang akan dia serang.
(mas)