Napi Inggris Minta Boneka Seks untuk Akhiri Kenakalan di Penjara
A
A
A
LONDON - Seorang narapidana (napi) Inggris meminta agar para tahanan diberi boneka seks yang menyerupai perempuan cantik. Tujuannya, untuk mengimbangi efek testosteron yang terpendam sehingga bisa mengendalikan kenakalan di dalam penjara.
Napi yang meminta boneka seks itu bernama Jack Swarez. Dia menjalani hukuman hingga 17 tahun atas kasus narkoba.
Swarez mengemukakan teorinya soal perlunya boneka seks bagi napi di Inside Time, sebuah surat kabar untuk untuk para napi. Swarez terinspirasi oleh film dokumenter Channel 4 tentang pria yang tinggal dengan boneka seks.
”Saya perhatikan bahwa semua pria ini terlihat sangat bahagia dan bebas stres,” katanya. Saran Swarez itu juga sebagai solusi, karena Inggris tidak mengizinkan kunjungan suami atau istri untuk melayani hasrat seksual napi.
”Ada perusahaan yang memproduksi boneka wanita dan jika gagasan ini diterima, setiap orang yang membelinya bisa mengirim foto kekasih mereka dan meminta perusahaan memasukkan ciri mereka ke dalam boneka itu,” kata Swarez.
”Masalahnya, penjara kami penuh dengan pria muda yang penuh dengan testosteron yang akan memberikan lengan kanan mereka karena sedikit gairah,” ujar Swarez. ”Frustrasi atas situasi ini membuat para pemuda (napi) resah dan ingin membuat kerusakan.”
Menurut Swarez, boneka seks bisa membantu meringankan masalah yang sedang berlangsung di penjara.
Boneka seks, ujar Swarez, tidak hanya akan membantu mengatasi frustrasi para narapidana. ”Karena wanita boneka ini harus dilumpuhkan secara manual, ‘perokok’ memiliki kesempatan untuk melatih ‘paru-paru mereka’,” ujarnya. “Ini adalah situasi yang saling menguntungkan.”
”Mereka bisa menikmati malam kencan, menonton opera bersama, mendengarkan musik—semua yang biasa Anda lakukan dengan pasangan Anda,” papar Swarez, yang dilansir Russia Today, semalam (10/5/2017).
Meski demikian, Swarez menyarankan agar para tahanan hanya dibolehkan mengakses boneka mereka pada akhir pekan. ”Lepaskan penat dengan pasangannya dan taruh dia kembali ke dalam kotak,” imbuh dia.
Napi yang meminta boneka seks itu bernama Jack Swarez. Dia menjalani hukuman hingga 17 tahun atas kasus narkoba.
Swarez mengemukakan teorinya soal perlunya boneka seks bagi napi di Inside Time, sebuah surat kabar untuk untuk para napi. Swarez terinspirasi oleh film dokumenter Channel 4 tentang pria yang tinggal dengan boneka seks.
”Saya perhatikan bahwa semua pria ini terlihat sangat bahagia dan bebas stres,” katanya. Saran Swarez itu juga sebagai solusi, karena Inggris tidak mengizinkan kunjungan suami atau istri untuk melayani hasrat seksual napi.
”Ada perusahaan yang memproduksi boneka wanita dan jika gagasan ini diterima, setiap orang yang membelinya bisa mengirim foto kekasih mereka dan meminta perusahaan memasukkan ciri mereka ke dalam boneka itu,” kata Swarez.
”Masalahnya, penjara kami penuh dengan pria muda yang penuh dengan testosteron yang akan memberikan lengan kanan mereka karena sedikit gairah,” ujar Swarez. ”Frustrasi atas situasi ini membuat para pemuda (napi) resah dan ingin membuat kerusakan.”
Menurut Swarez, boneka seks bisa membantu meringankan masalah yang sedang berlangsung di penjara.
Boneka seks, ujar Swarez, tidak hanya akan membantu mengatasi frustrasi para narapidana. ”Karena wanita boneka ini harus dilumpuhkan secara manual, ‘perokok’ memiliki kesempatan untuk melatih ‘paru-paru mereka’,” ujarnya. “Ini adalah situasi yang saling menguntungkan.”
”Mereka bisa menikmati malam kencan, menonton opera bersama, mendengarkan musik—semua yang biasa Anda lakukan dengan pasangan Anda,” papar Swarez, yang dilansir Russia Today, semalam (10/5/2017).
Meski demikian, Swarez menyarankan agar para tahanan hanya dibolehkan mengakses boneka mereka pada akhir pekan. ”Lepaskan penat dengan pasangannya dan taruh dia kembali ke dalam kotak,” imbuh dia.
(mas)