Ingin Rebut Rekor Orang Tertua Pendaki Everest, Pria 85 Tahun Tewas
A
A
A
KATHMANDU - Seorang pria Nepal berusia 85 tahun meninggal saat mencoba merebut kembali gelarnya sebagai orang tertua di dunia yang mencapai puncak Gunung Everest. Mantan tentara Nepal ini meninggal di base camp pendakian pada hari Sabtu.
Min Bahadur Sherchan pada tahun 2008 pernah tercatat sebagai orang tertua di dunia yang mencapai puncak Gunung Everest. Usianya saat itu 76 tahun. Namun, lima tahun kemudian atau pada tahun 2013 rekor direbut pendaki asal Jepang, Yuichiro Miura, yang mencapai puncak Gunung Everest setinggi 8.848 meter di usia 80 tahun.
”Dia meninggal di base camp hari ini (kemarin) pukul 05.14 malam,” kata Gyanendra Shrestha, seorang pejabat Kementerian Pariwisata Nepal yang berada di base camp pendakian 5.380 meter dari permukaan air laut, kepada AFP, yang dilansir Minggu (7/5/2017).
Sebelum mendaki, Sherchan mengatakan bahwa dia hanya ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia masih bisa sampai ke puncak dunia.
”Tujuan saya bukan untuk memecahkan rekor siapa pun, ini bukan kompetisi antar-individu. Saya ingin memecahkan rekor saya sendiri,” kata Sherchan kepada AFP dari Kathmandu pada bulan Februari lalu.
Kematian Sherchan adalah kematian kedua pada musim pendakian atau musim semi di Gunung Everest. Musim ini berlangsung dari akhir April sampai akhir Mei.
Sebelumnya, pendaki asal Swiss, Ueli Steck, meninggal bulan lalu saat terjatuh dari tebing curam. Dia gagal aklimatisasi.
Min Bahadur Sherchan pada tahun 2008 pernah tercatat sebagai orang tertua di dunia yang mencapai puncak Gunung Everest. Usianya saat itu 76 tahun. Namun, lima tahun kemudian atau pada tahun 2013 rekor direbut pendaki asal Jepang, Yuichiro Miura, yang mencapai puncak Gunung Everest setinggi 8.848 meter di usia 80 tahun.
”Dia meninggal di base camp hari ini (kemarin) pukul 05.14 malam,” kata Gyanendra Shrestha, seorang pejabat Kementerian Pariwisata Nepal yang berada di base camp pendakian 5.380 meter dari permukaan air laut, kepada AFP, yang dilansir Minggu (7/5/2017).
Sebelum mendaki, Sherchan mengatakan bahwa dia hanya ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia masih bisa sampai ke puncak dunia.
”Tujuan saya bukan untuk memecahkan rekor siapa pun, ini bukan kompetisi antar-individu. Saya ingin memecahkan rekor saya sendiri,” kata Sherchan kepada AFP dari Kathmandu pada bulan Februari lalu.
Kematian Sherchan adalah kematian kedua pada musim pendakian atau musim semi di Gunung Everest. Musim ini berlangsung dari akhir April sampai akhir Mei.
Sebelumnya, pendaki asal Swiss, Ueli Steck, meninggal bulan lalu saat terjatuh dari tebing curam. Dia gagal aklimatisasi.
(mas)