Serangan Udara Suriah Tewaskan Relawan 'White Helmets'
A
A
A
HAMA - Serangan udara yang diduga dilancarkan pemerintah Suriah kemarin dilaporkan menewaskan relawan sipil yang disebut dengan White Helmets. Setidaknya delapan orang anggota kelompok relawan itu tewas dalam serangan udara yang dilancarakan di wilayah Hama.
Melalui akun Twitternya, White Helmets menuturkan serangan udara yang dilancarkan pemerintah Suriah menghantam sebuah pusat penyelamat di Kafr Zita, di bagian barat laut Suriah.
"Para warga yang hendak membantu para korban turut terkena serangan tersebut," kicau kelompok tersebut, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (30/4).
Kelompok itu mengatakan, mereka menduga setidaknya delapan orang relawan mereka tewas. Sejauh ini, White Helmets berhasilmenemukan dan mengevakuasi lima jenazah dari reruntuhan bangunan, dan masih mencari korban lainnya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan jumlah orang yang terbunuh kemungkinan akan meningkat saat misi pencarian berlanjut.
Hama sendiri telah menjadi pusat pertempuran dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini dikarenakan pemerintah berusaha untuk mendorong kelompok oposisi, dan teroris keluar dari wilayah itu.
Melalui akun Twitternya, White Helmets menuturkan serangan udara yang dilancarkan pemerintah Suriah menghantam sebuah pusat penyelamat di Kafr Zita, di bagian barat laut Suriah.
"Para warga yang hendak membantu para korban turut terkena serangan tersebut," kicau kelompok tersebut, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (30/4).
Kelompok itu mengatakan, mereka menduga setidaknya delapan orang relawan mereka tewas. Sejauh ini, White Helmets berhasilmenemukan dan mengevakuasi lima jenazah dari reruntuhan bangunan, dan masih mencari korban lainnya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan jumlah orang yang terbunuh kemungkinan akan meningkat saat misi pencarian berlanjut.
Hama sendiri telah menjadi pusat pertempuran dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini dikarenakan pemerintah berusaha untuk mendorong kelompok oposisi, dan teroris keluar dari wilayah itu.
(esn)