Wisatawan Barat Takut Dijadikan Perisai Manusia oleh Rezim Korut
A
A
A
BELFAST - Para wisatawan yang berkunjung ke Korea Utara (Korut) menyimpan ketakutan. Mereka khawatir akan dilarang meninggalkan negara itu atau digunakan sebagai jaminan dalam perang dingin dengan Amerika Serikat (AS).
Hal itu diungkapkan oleh seorang warga Irlandia Utara yang telah bekerja secara ekstensif di Korut,Chris Kelly. Ia telah mengunjungi Korut sekitar 25 kali selama periode dua tahun ia bekerja sebagai pemandu wisata di kawasan Asia.
"Ada kekhawatiran bahwa orang asing mungkin tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kota Pyongyang. Sebuah pesawat wartawan yang ingin meninggalkan negara itu setelah meliput perayaan ditunda antara 10 sampai 12 jam. Ada kekhawatiran Korut mungkin ingin menggunakan mereka sebagai perisai pelindung," tutur Kelly seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Selasa (18/4/2017).
Pria asal Ibu Kota Irlandia Utara, Belfast, ini lantas menggambarkan bagaimana pandang warga Korut terhadap negara mereka. "Mereka benar-benar percaya bahwa mereka memiliki tentara terbaik di dunia dan negara lain pasti sudah gila jika mencoba menyerang mereka," ungkapnya.
"Banyak orang yang tinggal di negara itu memiliki pelatihan militer, dan membutuhkan waktu antara tujuh sampai sembilan tahun untuk menyelesaikannya," imbuhnya.
Menurut Kelly, acara parade militer yang baru-baru ini dilakukan telah direncanaka jauh-jauh hari sebelum Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Gambar parade pada akhir pekan lalu menunjukkan sejumlah perangan militer negara komunis itu, termasuk apa yang tampak seperti rudal balistik jarak jauh. Parade dalam rangka memperingati ulang tahun ke-105 pendiri Korut Kim Il-sung itu disiarkan ke seluruh dunia setelah Pyongyang mengundang wartawan.
"Menunjukkan senjata cukup sering terjadi. Ada banyak hari libur dan mereka akan sering mengadakan pertunjukkan seperti ini untuk merayakannya. Aku pernah mendengar tentang rencana untuk menunjukkan senjata besar sekitar setahun yang lalu, tetapi waktunya harus tepat. Saya tidak yakin apakah itu nyaman atau tidak nyaman bagi Korut tapi yang pasti memungkinkan mereka untuk mengirim pesan untuk dunia dan menunjukkan jenis senjata yang mereka punya," tutur Kelly.
"Ketegangan yang terjadi antara AS dan Korut selalu tinggi tapi saya pikir sebelumnya, ketika Obama adalah Presiden, ia terlihat sebagai orang yang cukup rasional yang lebih suka berbicara untuk mengakhiri. Ini adalah pertama kalinya Presiden AS berbicara tentang meluncurkan serangan," sambungnya.
Kelly menambahkan: "Saya pikir orang lupa ketika mereka berbicara tentang serangan udara ada banyak warga biasa yang tinggal di kota-kota, yang sama sekali tidak memiliki suara dalam apa yang terjadi, yang akan terpengaruh."
Baca Juga: Jika Diserang AS, Jong-un Bakal Culik dan Sandera Warga Barat
Hal itu diungkapkan oleh seorang warga Irlandia Utara yang telah bekerja secara ekstensif di Korut,Chris Kelly. Ia telah mengunjungi Korut sekitar 25 kali selama periode dua tahun ia bekerja sebagai pemandu wisata di kawasan Asia.
"Ada kekhawatiran bahwa orang asing mungkin tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kota Pyongyang. Sebuah pesawat wartawan yang ingin meninggalkan negara itu setelah meliput perayaan ditunda antara 10 sampai 12 jam. Ada kekhawatiran Korut mungkin ingin menggunakan mereka sebagai perisai pelindung," tutur Kelly seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Selasa (18/4/2017).
Pria asal Ibu Kota Irlandia Utara, Belfast, ini lantas menggambarkan bagaimana pandang warga Korut terhadap negara mereka. "Mereka benar-benar percaya bahwa mereka memiliki tentara terbaik di dunia dan negara lain pasti sudah gila jika mencoba menyerang mereka," ungkapnya.
"Banyak orang yang tinggal di negara itu memiliki pelatihan militer, dan membutuhkan waktu antara tujuh sampai sembilan tahun untuk menyelesaikannya," imbuhnya.
Menurut Kelly, acara parade militer yang baru-baru ini dilakukan telah direncanaka jauh-jauh hari sebelum Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Gambar parade pada akhir pekan lalu menunjukkan sejumlah perangan militer negara komunis itu, termasuk apa yang tampak seperti rudal balistik jarak jauh. Parade dalam rangka memperingati ulang tahun ke-105 pendiri Korut Kim Il-sung itu disiarkan ke seluruh dunia setelah Pyongyang mengundang wartawan.
"Menunjukkan senjata cukup sering terjadi. Ada banyak hari libur dan mereka akan sering mengadakan pertunjukkan seperti ini untuk merayakannya. Aku pernah mendengar tentang rencana untuk menunjukkan senjata besar sekitar setahun yang lalu, tetapi waktunya harus tepat. Saya tidak yakin apakah itu nyaman atau tidak nyaman bagi Korut tapi yang pasti memungkinkan mereka untuk mengirim pesan untuk dunia dan menunjukkan jenis senjata yang mereka punya," tutur Kelly.
"Ketegangan yang terjadi antara AS dan Korut selalu tinggi tapi saya pikir sebelumnya, ketika Obama adalah Presiden, ia terlihat sebagai orang yang cukup rasional yang lebih suka berbicara untuk mengakhiri. Ini adalah pertama kalinya Presiden AS berbicara tentang meluncurkan serangan," sambungnya.
Kelly menambahkan: "Saya pikir orang lupa ketika mereka berbicara tentang serangan udara ada banyak warga biasa yang tinggal di kota-kota, yang sama sekali tidak memiliki suara dalam apa yang terjadi, yang akan terpengaruh."
Baca Juga: Jika Diserang AS, Jong-un Bakal Culik dan Sandera Warga Barat
(ian)