Rusia Veto Resolusi Investigasi Serangan Senjata Kimia Suriah
A
A
A
NEW YORK - Rusia dilaporkan kembali memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai Suriah. Terbaru, Rusia memveto resolusi DK PBB mengenai seruan penyelidikan serangan senjata kimia yang terjadi di Idlib, yang diajukan oleh Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Prancis.
Ini adalah kedelapan kalinya Rusia telah menggunakan hak vetonya di DK PBB untuk memblokir tindakan yang diarahkan terhadap pemerintah Suriah.
Melansir Albawaba pada Kamis (13/4), resolusi ini berisi seruan untuk dibentuknya sebuah tim khusus guna menyelidiki serangan senjata kimia yang berlangsung pekan lalu. Dimana, Barat menuding Damaskus berada di balik serangan itu.
"Pendekatan baru akan membutuhkan kerjasama penuh untuk penyelidikan serangan yang berlangsung di kota yang dikuasai pemberontak, Khan Sheikhun," kata Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft.
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk PBB, Francois Delattre menuturkan resolusi ini sangat dibutuhkan, agar dunia internasional tahu apa yang sebenarnya terjadi di Idlib. Selain itu, resolusi ini juga bisa mengungkap sosok di balik serangan itu.
"Ini sangat penting,ada penyelidikan penuh sehingga semua orang tahu, sehingga seluruh dunia tahu bagaimana serangan kimia mengerikan ini terjadi dan di mana mereka berasal," ucap Delattre.
Perwakilan Rusia di PBB sendiri sejaih ini belum angkat bicara mengenai alasan mengapa mereka memveto resolusi ini. Namun, bila menilik ke belakang, biasanya Rusia beralasan resolusi ini adalah hal yang dipolitisir, dan tidak netral.
Ini adalah kedelapan kalinya Rusia telah menggunakan hak vetonya di DK PBB untuk memblokir tindakan yang diarahkan terhadap pemerintah Suriah.
Melansir Albawaba pada Kamis (13/4), resolusi ini berisi seruan untuk dibentuknya sebuah tim khusus guna menyelidiki serangan senjata kimia yang berlangsung pekan lalu. Dimana, Barat menuding Damaskus berada di balik serangan itu.
"Pendekatan baru akan membutuhkan kerjasama penuh untuk penyelidikan serangan yang berlangsung di kota yang dikuasai pemberontak, Khan Sheikhun," kata Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft.
Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk PBB, Francois Delattre menuturkan resolusi ini sangat dibutuhkan, agar dunia internasional tahu apa yang sebenarnya terjadi di Idlib. Selain itu, resolusi ini juga bisa mengungkap sosok di balik serangan itu.
"Ini sangat penting,ada penyelidikan penuh sehingga semua orang tahu, sehingga seluruh dunia tahu bagaimana serangan kimia mengerikan ini terjadi dan di mana mereka berasal," ucap Delattre.
Perwakilan Rusia di PBB sendiri sejaih ini belum angkat bicara mengenai alasan mengapa mereka memveto resolusi ini. Namun, bila menilik ke belakang, biasanya Rusia beralasan resolusi ini adalah hal yang dipolitisir, dan tidak netral.
(esn)