Ardian Syaf Selipkan QS 5:51 di Komik X-Men, Marvel Comics Angkat Bicara

Senin, 10 April 2017 - 08:33 WIB
Ardian Syaf Selipkan QS 5:51 di Komik X-Men, Marvel Comics Angkat Bicara
Ardian Syaf Selipkan QS 5:51 di Komik X-Men, Marvel Comics Angkat Bicara
A A A
JAKARTA - Ardian Syaf, seniman Indonesia yang jadi ilustrator komik dunia Marvel Comics dan DC Comics, menyelipkan logo "QS 5:51" dan "212" dalam komik X-Men Gold #1. Pihak Marvel Comics angkat bicara setelah penyelipan logo itu dianggap mengandung referensi agama yang tersembunyi.

Dalam sebuah pernyataan, Marvel Comics berjanji untuk mengambil tindakan disipliner terhadap Ardian. Komik X-Men Gold #1 diluncurkan pada Rabu, 5 April 2017 dan diilustrasikan oleh seniman asal Tulungagung tersebut.

Media Singapura, Channel News Asia, dalam laporannya menyebut dalam satu adegan, komik itu terkandung mutan anti-Yahudi. Dalam gambar komik terlihat kerumunan manusia tengah mendengarkan pidato Kitty Pryde yang berbicara tentang menjadi pemimpin baru X-Men.

Tokoh Kitty Pryde ini diceritakan sebagai keturunan Yahudi. Di gambar yang sama, ada tulisan “Jewelry”. Tulisan itulah yang kemudian memunculkan opini tentang gambar tersebut menunjuk pada kata Jews, yang dalam bahasa Inggris artinya Yahudi. Sedangkan logo QS 5:51 yang merujuk pada Alquran Surah Almaidah 51 terdapat dalam kaus seorang tokoh di komik tersebut.

Pada panel yang sama, sebuah bangunan bertuliskan nomor ”212” memicu anggapan sebagai referensi aksi damai 2 Desember 2016 untuk mengecam Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini berstatus sebagai terdakwa kasus penistaan agama.

Menurut pihak Marvel Comics, penyelipan logo dan nomor oleh Ardian tanpa sepengetahuan mereka.

”Ini referensi tersirat yang tidak mencerminkan pandangan penulis, editor atau orang lain di Marvel dan berada dalam (posisi) yang bertentangan secara langsung dengan inklusivitas Marvel Comics, dan X-Men sejak penciptaan mereka,” bunyi pernyataan Marvel Comics, seperti dikutip dari IB Times, Senin (10/4/2017).

”Karya seni ini akan dihapus dari cetakan berikutnya, versi digital serta novel yang dijual, dan tindakan disipliner akan diambil,” lanjut pernyataan tersebut.

Seorang penggemar komik yang menuliskan namanya sebagai Jason Lawson telah bertanya langsung melalui sebuah pesan kepada Ardian soal kontroversi itu. Ardian membalas pesan itu dengan meminta agar tidak percaya begitu saja dengan laporan media. Jawaban itu, membuat Jason minta penjelasan lebih lanjut.

Jason ingin komik itu tidak terkandung kebencian pada apapun dan siapapun. ”Apa artinya nomor itu?" tanya Jason kepada Ardian merujuk simbol angka “212”. “Saya tidak membenci Yahudi atau Kristiani. Saya bekerja dengan mereka selama 10 tahun...banyak teman baik juga,” jawab Ardian.

Jason puas dengan jawaban Ardian.”Saya tidak memiliki kebencian kepada siapapun. Saya tidak membenci orang yang membenci saya. Saya tidak membenci musuh. Saya mencintai semua,” kata Jason.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8976 seconds (0.1#10.140)