Israel: Assad Perintahkan Langsung Serangan Idlib
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyebut serangan dengan senjata kimia di Idlib adalah perintah langsung dari Presiden Suriah Bashar al-Assad. Serangan di Idlib menewaskan setidaknya 70 orang.
"Dua serangan kimia mematikan terhadap warga sipil di provinsi Idlib Suriah dan rumah sakit setempat direncanakan dan dilakukan atas perintah langsung dari Presiden Suriah Bashar Assad dengan penggunaan pesawat Suriah. Saya 100 persen yakin tentang hal itu," kata Lieberman, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (6/4).
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan dunia internasional untuk mendesak Suriah guna menghapus semua senjata kimia yang mereka miliki. Netanyahu menuturkan, ia mengaku sangat terkejut dengan adanya serangan tersebut.
Serangan ini sendiri telah membuat tiga negara, yakni Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris mengajukan rancangan resolusi DK PBB untuk mengutuk serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh rezim Suriah.
Ketiga negara itu menyalahkan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas tuduhan meluncurkan serangan senjata kimia yang menewaskan 72 orang, termasuk 11 bocah di Khan Sheikun, Provinsi Idlib. Militer Suriah membantah bertanggung jawab dan menegaskan tidak menggunakan senjata kimia.
Namun sayangnya reolusi tersebut tidak berhasil diadopsi oleh DK PBB, lantaran sekutu kuat Suriah, yakni Rusia menggunakan hak veto dalam pemungutan suara yang berlangsung semalam tersebut.
"Dua serangan kimia mematikan terhadap warga sipil di provinsi Idlib Suriah dan rumah sakit setempat direncanakan dan dilakukan atas perintah langsung dari Presiden Suriah Bashar Assad dengan penggunaan pesawat Suriah. Saya 100 persen yakin tentang hal itu," kata Lieberman, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (6/4).
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan dunia internasional untuk mendesak Suriah guna menghapus semua senjata kimia yang mereka miliki. Netanyahu menuturkan, ia mengaku sangat terkejut dengan adanya serangan tersebut.
Serangan ini sendiri telah membuat tiga negara, yakni Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris mengajukan rancangan resolusi DK PBB untuk mengutuk serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh rezim Suriah.
Ketiga negara itu menyalahkan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas tuduhan meluncurkan serangan senjata kimia yang menewaskan 72 orang, termasuk 11 bocah di Khan Sheikun, Provinsi Idlib. Militer Suriah membantah bertanggung jawab dan menegaskan tidak menggunakan senjata kimia.
Namun sayangnya reolusi tersebut tidak berhasil diadopsi oleh DK PBB, lantaran sekutu kuat Suriah, yakni Rusia menggunakan hak veto dalam pemungutan suara yang berlangsung semalam tersebut.
(esn)