Diaspora Indonesia di Manila Bahas Efek Kebijakan Trump
A
A
A
MANILA - Indonesian Diaspora Network (IDN) di Manila, Filipina dilaporkan menggelar diskusi Forum Diaspora Membagi. Diskusi ini membahas efek kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap ekonomi Indonesia dan Filipina.
Salah satu pembicara, ekonom senior salah satu lembaga keuangan internasional, Arief Ramayandi mengatakan, kebijakan Fed AS untuk menaikkan tingkat bunga bisa berdampak ganda terhadap ekonomi Filipina dan Indonesia. Pertama, arus modal yang keluar dari kedua negara mungkin akan meningkat. Kedua, penguatan nilai tukar AS dapat menguntungkan posisi ekspor Indonesia dan Filipina.
Dia kemudian mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir didominasi belanja konsumsi sedangkan Filipina masih terbagi seimbang antara konsumsi dan investasi, khususnya di bidang konstruksi.
“Hal ini memiliki dampak langsung terhadap dinamika penyerapan tenaga kerja di kedua negara,” ucap Arif, seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Senin (3/4).
Sementara itu, pembicara lain, Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Manila, Irawan, mengungkapkan, bagi Indonesia, Filipina adalah mitra dagang yang cukup strategis karena termasuk negara lima besar dari sudut pertumbuhan perdagangan dengan Indonesia. “Pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia dan Filipina itu sekitar 66%,” sebutnya.
Irawan juga mengatakan, dengan situasi perdagangan global saat ini, Indonesia akan lebih fokus untuk menggarap peluang pada pasar-pasar non-tradisional seperti Afrika dan EropaTimur.
Ketua IDN Manila, Said Zaidansyah menuturkan dia berharap Forum Diaspora Membagi dapat menjadi sarana berbagi informasi, wawasan dan pengalaman bagi para diaspora. Forum Diaspora Membagi sendiri adalah salah satu dari berbagai kegiatan yang telah digelar oleh IDN Manila sejak berdiri pda akhir 2015.
Salah satu pembicara, ekonom senior salah satu lembaga keuangan internasional, Arief Ramayandi mengatakan, kebijakan Fed AS untuk menaikkan tingkat bunga bisa berdampak ganda terhadap ekonomi Filipina dan Indonesia. Pertama, arus modal yang keluar dari kedua negara mungkin akan meningkat. Kedua, penguatan nilai tukar AS dapat menguntungkan posisi ekspor Indonesia dan Filipina.
Dia kemudian mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir didominasi belanja konsumsi sedangkan Filipina masih terbagi seimbang antara konsumsi dan investasi, khususnya di bidang konstruksi.
“Hal ini memiliki dampak langsung terhadap dinamika penyerapan tenaga kerja di kedua negara,” ucap Arif, seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Senin (3/4).
Sementara itu, pembicara lain, Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Manila, Irawan, mengungkapkan, bagi Indonesia, Filipina adalah mitra dagang yang cukup strategis karena termasuk negara lima besar dari sudut pertumbuhan perdagangan dengan Indonesia. “Pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia dan Filipina itu sekitar 66%,” sebutnya.
Irawan juga mengatakan, dengan situasi perdagangan global saat ini, Indonesia akan lebih fokus untuk menggarap peluang pada pasar-pasar non-tradisional seperti Afrika dan EropaTimur.
Ketua IDN Manila, Said Zaidansyah menuturkan dia berharap Forum Diaspora Membagi dapat menjadi sarana berbagi informasi, wawasan dan pengalaman bagi para diaspora. Forum Diaspora Membagi sendiri adalah salah satu dari berbagai kegiatan yang telah digelar oleh IDN Manila sejak berdiri pda akhir 2015.
(esn)