Ke Indonesia, Presiden Afghanistan Bakal Temui Para Ulama

Kamis, 30 Maret 2017 - 15:29 WIB
Ke Indonesia, Presiden...
Ke Indonesia, Presiden Afghanistan Bakal Temui Para Ulama
A A A
JAKARTA - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani akan melakukan pertemuan dengan sejumlah ulama saat berkunjung ke Indonesia pekan depan. Para ulama yang akan ditemui antara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhmmadiyah.

Kunjungan Ghani ke Jakarta dijadwalkan berlangsung pada tanggal 5 hinggal 6 April 2017 mendatang. Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia Ferdy Piay, mengatakan pertemuan dengan para ulama akan digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Diplomat Indonesia itu belum bisa memastikan isu apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan Presiden Ghani dengan para ulama. Menurutnya, Afghanistan tertarik dengan toleransi yang berkembang di Indonesia.

”Masih dikembangkan dan yang pasti akan digelar di Istiqlal. Pertemuan itu akan dilakukan dengan sejumlah ulama, penekanan pada ulama NU dan Muhamadiyah yang didukung dengan sejumlah akademisi. Ada juga ulama lainnya, untuk bertukar pikiran tentang toleransi dan moderasi Islam,” kata Ferdy.

”Kekuatan Indonesia di toleransi yang ingin dipelajari. Ada NU Afghanisatan yang telah dibentuk hadir di berbagai Provinsi di Afghanistan, kerja sama pertukaran ulama yang ke depannya melibatkan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian,” ujarnya, Kamis (30/3/2017).

Terkait NU Afghanistan, Ferdy menyebut hal itu dirintis sudah lama. Saat ini ada NU Afghanistan di 22 provinsi.

”Kegiatannya di sana sesuai kondisi di sana. Yang ingin kita dorong adalah nilai-nilainya. Sekarang kalau lihat berita Afghanistan, setiap minggu ada kasus yang kita ingin dorong toleransinya. Karena, radikalisme dan ekstremisme ini isu yang paling mengganggu,” imbuh Ferdy.

Kunjungan Ghani ke Indonesia akan menjadi kunjungan bersejarah, karena dia akan jadi Presiden Afghanistan pertama yang berkunjung ke Indonesia. Selain bertemu para ulama, dia akan membahas isu ekonomi, keamanan, dan kontra terorisme dengan pemerintah Indonesia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6202 seconds (0.1#10.140)